Harokah Islamiyah /
Follow daktacom Like Like
Senin, 27/07/2015 09:25 WIB

Ernes: Pdt GIDI Jamin Kebebasan Ummat Islam Beribadah Pasca Tragedi Tolikara

pertemuan Polres dengan GIDI   Copy
pertemuan Polres dengan GIDI Copy

TOLIKARA_DAKTACOM:  Tokoh Agama Gereja GIDI Pdt Ernes Yanengga mengatakan, massa yang melakukan kerusuhan saat tragedi pelemparan batu dan pembakaran kios dan rumah warga hingga merambah ke musholla Baitul Muttaqin di Distrik Karubaga, Tolikara Jum'at (17/07/2015) adalah gabungan pemuda dari gereja GIDI yang merupakan peserta seminar Internasional.


"Itu pemuda gereja dari mana-mana, di luar Tolikara. Itu tamu atau peserta seminar kegiatan gereja," kata Ernes kepada wartawan usai mediasi antara kapolres Tolikara dengan Tokoh Adat dan Gereje GIDI di Kantor Polres Tolikara, Sabtu (25/07/2015).


Ernes menegaskan, massa yang ikut dalam kerusuhan yang berujung kepada terbakarnya Musholla  itu berasal dari pemuda gereja GIDI dan peserta seminar KKR yang datang dari seluruh wilayah Indonesia.

 

"Ini pikir orang pemuda gereja Tolikara yang ikut membakar, padahal bukan. Kita itu sudah ikut menghalau bahkan mengusir tapi karena massa banyak maka kita tidak mampu," ujar Ernes.


Selain itu, Ernes mengungkapkan jika dari dulu belum pernah terjadi konflik antara muslim dengan warga non-muslim di Tolikara atau bermusuhan satu sama lainnya.


"Kita di sini hidup rukun berdampingan sudah dari dulu. Ini terjadi di luar dugaan dan rencana kita," tukasnya.


Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (25/07/2015) kemarin, pihak Polres Tolikara mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh adat dan pihak gereja GIDI di Karubaga, Tolikara.


"Tadi ada 4 kepala suku yang ikut mediasi dengan pihak polres Tolikara. Ada juga pihak gereja GIDI," kata Ernes.


Ernes pun berharap, usai pertemuan itu, maka kedepannya akan terjalin kembali kerukunan antar umat beragama pasca tragedi yang terjadi di Karubaga, Tolikara, sebagaimana warga muslim bisa menjalankan ibadah tanpa ada diskriminasi dan bisa mendirikan tempat ibadahn tanpa ada larangan.


"Iya, itu sudah pasti," tandas Ernes menanggapi pertanyaan wartwan terkait jaminan kebebasan bagi warga muslim Tolikara dalam menjalankan ibadah dan mendirikan tempat ibadah. [Laporan Achmad Fazeri/JITU]

Editor :
Sumber : Ahmad Fazeri/JITU
- Dilihat 1915 Kali
Berita Terkait

0 Comments