Jum'at, 13/09/2019 09:37 WIB
Jantung Koroner Penyakit Mematikan, Kenali Faktor Risikonya!
BEKASI, DAKTA.COM - Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian terbesar pertama di dunia dan kedua di Indonesia setelah stroke.
dr. Iman Yulianto Suhartono, SpJP dari Mitra Keluarga Bekasi Barat mengatakan jantung koroner terjadi karena adanya kelainan pada arteri koroner yang berfungsi memberi makanan dan oksigen pada sel-sel otot jantung.
Penyakit jantung koroner berawal dari penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Penimbunan ini terjadi perlahan-lahan sampai menimbulkan sumbatan dan mengganggu aliran darah. Timbunan kolesterol dan kalsium ini yang disebut sebagai plak.
"Kalau sudah terjadi gangguan aliran darah maka akan menyebabkan sel-sel otot jantung mengalami gangguan fungsi dan metabolisme. Itu dapat menimbulkan gejala nyeri dada. Bahkan lebih daripada itu, bisa terjadi gangguan fungsi pompa jantung atau gangguan irama jantung," jelas dr. Iman dalam Bincang Kesehatan di Radio Dakta, Jumat (13/9).
Plak pembuluh darah juga dapat mengalami robekan sehingga menimbulkan bekuan-bekuan darah dan dapat menyebabkan sumbatan total dalam waktu cepat.
"Hal inilah yang kita kenal sebagai serangan jantung. Serangan jantung merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian," ujarnya.
Meski terkesan menakutkan, penyakit jantung koroner sebenarnya bisa dicegah. Ada faktor-faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan ada yang tidak bisa dimodifikasi.
Untuk faktor-faktor risiko yang tidak bisa dicegah adalah jenis kelamin, usia, dan faktor genetik. Menurutnya, pria lebih berisiko terkena jantung koroner, begitu juga bagi mereka yang berusia lanjut di atas 55 tahun.
Sementara, faktor-faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah merokok, hipertensi, diabetes mellitus, gaya hidup sedentair atau jarang bergerak, pola makan tidak sehat, obesitas, dislipidemia, tingkat stress tinggi, kurang istirahat, dan gangguan tidur (OSA).
"Mereka yang merokok ataupun perokok pasif sangat lah berisiko. Terlebih perokok pasif, karena seorang perokok itu ada filter dari rokoknya sedangkan perokok pasif mereka langsung menghirup asapnya yang memiliki kandungan berbahaya," ucapnya.
Rekan yang ingin mengetahui lebih lengkap mengenai faktor risiko jantung koroner dapat langsung berkonsultasi di Mitra Keluarga Bekasi Barat, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi. Atau kunjungi website www.mitrakeluarga.com
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
- Tak Banyak yang Tahu, Puasa Ternyata Juga Bawa Manfaat Untuk Penderita Stroke
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, Eka Hospital Bekasi Kenalkan Layanan Hemodialisa
- Solusi Komprehensif Perkembangan Anak, Eka Hospital Bekasi Hadirkan Klinik Child Development Center
- Mengenal Pengobatan Melalui ECIRS, Pada Kasus Batu Ginjal Kompleks
- Netty Prasetiyani : Cegah Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas agar Indonesia Kuat
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- SGM Eksplor Hadirkan Festival Anak Generasi Maju di Kota Bekasi
- BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- PT. Andalan Furnindo Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Segara Makmur, Tarumajaya
- Akselerasi Percepatan Viral Load dalam Penanganan HIV
- Peduli Diabetes, RS Siloam Sentosa Bekasi Timur Gelar Senam Hingga Seminar Kesehatan
0 Comments