Program / Apa Kata Netizen /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 27/08/2019 19:48 WIB
#Apa Kata Netizen Eps 20

Bekasi Gabung Ke DKI, Mungkinkah Terjadi?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

BEKASI, DAKTA.COM - Netizen, selama sepekan jagat maya ramai membahas wacana pemekaran wilayah sekitar Ibu Kota. Selain wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya yang digagas oleh Wali Kota dan Bupati Bogor, Bima Arya dan Ade Yasin, pembentukan wilayah kota administrasi Jakarta Tenggara pun muncul ke permukaan.

 

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, yang mengusulkan Kota Bekasi bergabung ke DKI Jakarta dengan nama Jakarta Tenggara.

 

"Kenapa ke Jakarta, karena dari sejarah berdirinya dan budaya, kemudian bahasa juga sama persis dengan Jakarta. Polisinya sudah ke Polda Metro, Kodimnya juga ke Kodam Jaya," ujar pria yang biasa disapa Pepen ini.


Netizen, munculnya usulan Kota Bekasi gabung ke DKI Jakarta membuat Pemerintah Kota Bekasi melakukan perbagai kajian terlebih dulu mengenai wacana tersebut. Diantaranya kajian teknis, kajian administrasi, kajian sosiologis, dan kajian ekonomis. Selanjutnya, pihaknya juga berencana melakukan referendum  atau jajak pendapat terhadap 2,7 juta warga Kota Bekasi.

 

Pepen menambahkan Kota Bekasi sebenarnya bukan kota yang nantinya menjadi beban jika bergabung dengan Provinsi baru nantinya.

 

"Kota Bekasi sebenarnya bukan kota yang menjadi beban jika bergabung dengan Bogor Raya atau Provinsi dan gabung dengan DKI Jakarta," Ujar Pepen.

 

Ia menjelaskan APBD Bekasi cukup besar dengan pendapatan yang mumpuni. Bahkan kemampuan fiskalnya mampu mensubsidi Jabar secara keseluruhan.

 

Pengamat hukum dan tata negara dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf menyebutkan, munculnya isu sejumlah daerah ingin pisah dari Jawa Barat merupakan bentuk kecemburuan masyarakat dalam aspek sosial dan ekonomi.

 

Keinginan Kota Bekasi mau bergabung dengan DKI Jakarta misalnya, menurut dia, bukan karena faktor politik.

 

"Karena wilayah perbatasan itu memang kecemburuannya tinggi. DKI sangat bagus, jalan mulus, perumahan, kesehatan, pendidikan, tapi sebelahnya wilayah Jabar (Jawa Barat) agak kurang, timbullah kecemburuan," ujar Asep.


Netizen, wacana Bekasi akan bergabung ke DKI Jakarta ditanggapi oleh berbagai kalangan salah satunya Budayawan Bekasi Ali Anwar. Menurut Ali Anwar, Kota Bekasi dinilai lebih baik menjadi bagian Pemprov DKI Jakarta ketimbang Pemprov Jawa Barat.

 

Jika dilihat dari aspek sosial, budaya dan ekonomi Kota Bekasi lebih baik bergabung dengan DKI Jakarta. Budaya Bekasi dengan Jawa Barat berbeda. Namun, Kota Bekasi lebih identik dengan DKI Jakarta, dalam hal apapun.


Ali menilai Jawa Barat secara ekonomi kurang bagus, ditambah lagi secara budaya juga berbeda. Sebab, Jawa Barat lebih cenderung kesundaan, sementara Bekasi lebih cenderung Betawi.

 

Selain itu, sejarawan LIPI Asvi Marwan Adam-pun memberi penjelasan, bahwa Kota Bekasi memang pernah menjadi bagian dari Jakarta. 

 

Menanggapi wacana penggabungan Kota Bekasi ke wilayah DKI Jakarta, Asvi menjelaskan bahwa berdasarkan aspek sejarah, wilayah Kota Bekasi memang pernah menjadi bagian dari Kewedanan Jatinegara pada masa kolonial Belanda. 

 

"Hal ini berbeda dengan Kota Depok, dimana wilayah ini dahulu adalah bekas tanah partikelir dan menjadi sebuah kecamatan dari Kabupaten Bogor," pungkas Asvi pada Sabtu (24/8) .

 

Maka dari itu, menurut Asvi alasan Wali kota Bekasi Rahmat Effendi yang lebih memilih bergabung bersama Jakarta dibandingkan provinsi Bogor Raya memang sudah tepat dari sisi historis mereka.

 

"Selain sisi historis, keuntungan lainnya adalah pengurusan administrasi yang lebih dekat, lalu juga dari sisi pendapatan daerah jelas lebih besar di Jakarta," imbuhnya. 

 

Menanggapi  wacana bekasi akan gabung ke DKI Jakarta warganet selama sepekan meramaikan akun fan page facebook @siaran radio dakta. Diantaranya pemilik akun facebook@Nina Nada  mengatakan, setuju banget, karena Bekasi itu lebih dekat ke Jakarta dan warganya juga sebagian orang jakarta, yang beraktifitas sehari-harinya di Jakarta, jadi cocok banget kalau Bekasi di gabungkan ke Jakarta. Komentar lainnya datang dari pemilik akun facebook @Ratna_Apt mengatakan, Kabupaten bekasi juga harus ikut DKI Jakarta agar ditata lebih baik, oleh goodbener anis, gabung ke dki jakarta, biar lebih makmur, pendidikan gratis sampe  kuliah.

 

 

Begitu-pun DPD PAN Kota Bekasi juga mendukung Kota Bekasi bergabung ke DKI Jakarta, dibanding bergabung dengan Bogor Raya, justru Kota Bekasi memiliki kedekatan dengan Ibu Kota.

 

"Pertama karena dilihat dari geografis kita dekat dengan Jakarta dan kedua secara budaya kita juga sama," kata Sekjen PAN Abdul Muin Hafied kepada Dakta, Senin (19/8).

 

Menurut Muin, jika Kota Bekasi bergabung dengan Provinsi Bogor Raya hal itu dinilai tidak tepat.

 

"Justru kalau kita bergabung dengan Jakarta Tenggara itu lebih pas. Karena kita (Bekasi, red) menjadi gerbang dari Ibu Kota Jakarta," paparnya. 

 

Netizen, ternyata ada juga pihak yang kontra. Salah satunya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

 

Sutiyoso mengkritisi soal keinginan Kota Bekasi bergabung menjadi bagian Provinsi DKI Jakarta. Ia mengaku kurang setuju jika Bekasi menjadi bagian dari Jakarta.

 

Sutiyoso lantas lebih memilih untuk mengusung konsep megapolitan. Konsep ini disebutnya sudah lama ia pikirikan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI.

 

"Dulu itu aku sudah pikir panjang mengenai masalah konsepnya Megapolitan. Megapolitan itu kan menghubungkan tata ruang, bukan administrasi," ujar Sutiyoso di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8).

Dalam konsep yang ia jelaskan tersebut, nantinya Bekasi tidak bergabung dengan Jakarta secara administrasi. Namun, dalam pengerjaan tata Kota Bekasi juga dilakukan bersama dengan Jakarta dan kota di Jabodetabek.

 

"Jadi Bekasi masuk tetap wilayah Jabar, Depok, Bogor Dan Tangerang Kabupaten. Mereka masih secara adminsitrasi. Tapi tata ruang kita tata bersama," jelas Sutiyoso.

 

Selaras dengan Sutiyoso, beberapa netizen yang kontra dengan wacana ini pun, memberikan opini pada akun instagram @radiodakta seperti pemilik akun instagram @Ghany yang mengatakan, dirinya tidak setuju bekasi digabung ke DKI, saya lebih bangga Jadi orang bekasi, bentuk provinsi tersendiri kabupaten/kota sudah cukup jadi provinsi bekasi raya. hidup bekasi!. Netizen lainnya @fadjrimuhamad juga mengatakan dirinya tidak setuju, bekasi bergabung dengan DKI Jakarta Fajri ingin berdiri sendiri.

 

 

Menanggapi wacana ini, dan pro-kontra yang sudah bergulir di masyarakat terkait Bekasi bergabung menjadi bagin dari Provinsi DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bisa berkomentar banyak terkait wacana tersebut. Sebab, menurutnya, belum ada UU yang mengaturnya.

 

"Kami bukan setuju dan tidak setuju. Begitu itu jadi UU kita melaksanakan," kata Anies di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).

 

Anies mengaku belum mendapat kajian mengenai wacana Depok dan Bekasi untuk bergabung ke Jakarta.

 

Jadi, sepertinya Kota Bekasi menjadi Jakarta Tenggara masih panjang “perjalanannya,” masih perlu kita tunggu dan ikuti wacana ini bisakah menjadi realita? (Hanna)

 

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1303 Kali
Berita Terkait

0 Comments