Daktatorial /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 21/07/2015 09:08 WIB

Polisi Lamban Tetapkan Tersangka Pembakaran Masjid di Papua

Pembakaran Masjid Baitul Muttaqin Tolikara Papua   Copy
Pembakaran Masjid Baitul Muttaqin Tolikara Papua Copy

Polisi harus segera menetapkan tersangka pembakaran masjid Baitul Muttaqin, Tolikara, Papua. Jika tidak dikhawatirkan kasus SARA itu dapat meluas ke daerah lain.

Pemerintah jangan bermain api dengan kasus panas ini. Apalagi bermaksud menjadikan kasus ini sebagai panggung pencitraan.

Kasus pembakaran masjid ini sangat mudah disulut untuk menjadi kasus besar yang dapat membelah bangsa. Apalagi  selma ini Densus telah bertindak sewenang-wenang terhadap  Islam dengan dalih membrantas terorisme. Tindak yang over itu akan menjadi bahan bakar bagi memperbesar kasus pebakaran masjid di Tolikara Papua.

Oleh karena itu pemerintah harus bertindak cepat dan  berlaku adil dalam menangani kasus ini.  Tindakan cepat dan adil dibutuhkan agar kasusnya  tak menjadi liar yang pada  akhirnya akan menyulitkan pemerintah untuk menyelesaikan.

Jika selama ini pemerintah sangat rekatif jika menyangkut teroris yang nota bene adalah para aktifis Islam, bahkan terkadang dinilai over rekasi karena dengan cepat dan sigap dapat menangkap dan membekuk serta menembak pelaku terduga teroris. Seharusnya pemerintah juga bisa bersikap cepat menangkap pelaku pembakaran masjid daan kios umat Islam.

Jangan sampai karena kelambanan pemerintah menangani kasus ini menambah sakit hati umat Islam. Kalau kasusnya menyangkut aktifis Islam polisi sigap bertindak tapi kalau kasus itu menyangkut umat Kristen polisi ragu untuk  bertindak.

Rasanya tak sulit bagi polisi untuk menentukan siapa tesangka dalam kasus pembakaran masjid Al Muttaqin di Tolikara Papua, sebab dalangnya jelas, pelaku penyerangan juga jelas. Jadi agak aneh jika sampai sekarang polisi belum juga dapat menetapkan tersangka.

Seperti diberitakan sejumlah media,  pembakaran masjid Al Muttaqin, di Tolikara, Papua, terjadi Jum’at (17/7/15), disaat umat Islam  Tolikara sedang melaksanakan shalat ideul Fitri di lapangan Koramil.

Dalam suasana khusuk, tiba-tiba umat Islam yang sedang shalat dikagetkan dengan penyerangan sekelompok orang Kristen. Mereka berteriak-teriak agar shalat Idul fitri dihentikan. Bersamaan dengan teriakan itu batu berhamburan ke tengah warga muslim yang sedang shalat. Karuan saja jemaah berhamburan menyelamatkan diri dan shalat idul fitri batal dilaksanakan.

Beberapa saat kemudian asap membubung dari masjid  Baitul Muttaqin, api semakin membesar, dan menghanguskan masjid itu hingga menjadi arang. Bersamaan dengan itu sejumlah kios milik umat  Islam juga ikut dibakar.

 

Editor :
Sumber : Ulil Albab
- Dilihat 3855 Kali
Berita Terkait

0 Comments