Selasa, 30/07/2019 13:48 WIB
Demokrat Pertimbangkan Gabung ke Pemerintah
JAKARTA, DAKTA.COM - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan akan mempertimbangkan apabila ada tawaran untuk menjadi koalisi pemerintah.
"Kami mempunyai empat belas program kerakyatan yang harus diperjuangkan seperti halnya saat Pileg lalu, sehingga hal ini juga akan kami bawa ketika mendapatkan tawaran untuk berkoalisi," ujar Syarief pada Selasa (30/7).
Meskipun begitu, Syarief menolak anggapan apabila kemungkinan Partai Demokrat bergabung dengan pemerintah karena menargetkan ada kursi menteri yang akan mereka dapatkan di kabinet mendatang.
"Tentu itu hak prerogatif Presiden, tapi jika tawaran itu ada, maka tentunya akan kami pertimbangkan dan kami bahas dalam majelis tinggi partai," imbuhnya.
Meskipun disebut berpeluang besar untuk bergabung dengan koalisi pemerintah, tetapi hingga saat ini Partai Demokrat masih belum menyatakan sikap politiknya secara resmi.
Pasalnya beredar rumor bahwa Partai Demokrat menjanjikan syarat agar AHY menjadi salah satu menteri di kabinet pemerintahan, sebagaimana keinginan Presiden Jokowi untuk memilih menteri dari kalangan pemuda.**
Reporter | : | |
Editor | : |
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
- Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Berpeluang di Pilgub Jabar
- Golkar Solid Usung Airlangga sebagai Capres 2024
- Ridwan Kamil Kalahkan Sandi Uno dan AHY Sebagai Capres Alternatif Versi Litbang Kompas
- Gerindra Dalam Turbulensi
0 Comments