BEKASI, DAKTA.COM - Prabowo ditemui Megawati di kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat. Prabowo tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Prabowo dan Megawati tampak mengenakan batik lengan panjang. Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Sekjen PDIP Hasto Kristianto menyampaikan bahwa agenda pertemuan ini dalam rangka silaturahmi antara kedua tokoh sentral politik yang sudah lama tidak bertemu.
 
"Pertemuan antara Ibu Mega dengan Pak Prabowo itu terakhir kan pas Asian Games tahun lalu ya? Ini ada pembicaraan ringan dulu dalam rangka silaturahmi," ungkap Hasto.

Pertemuan ini tentunya memiliki dua respon yang bersinggunggan, setuju demi rekonsiliasi politik yang selalu digaung-gaungkan oleh pihak pemerintah, serta pihak-pihak pendukungnya dan beberapa pihak lainnya. Namun, tentu saja ada suara tidak setuju, yang didominasi oleh pendukung Prabowo-Sandi.

Pertemuan makan siang antara petinggi Partai Gerindra dan PDI-P di hari ini adalah lanjutan dari berhasilnya pertemuan Prabowo dan Jokowi pada Sabtu (13/7) silam.

Netizen, sebelumnya masyarakat Indonesia disuguhkan pertemuan bersejarah kedua tokoh kontestan Pilpres 2019, Joko Widodo dan prabowo subianto. Tidak ada yang menduga bahwa mereka melakukan tatap muka di area publik yang bisa di akses oleh siapa saja. Netizen, niat baik memang tidak selalu diterima dengan baikya, sepertipertemuandi atas MRT LebakBulus, Jakarta Selatan itu,mengundang berbagai respon warganet, dengan perasaan kecewa, kaget, ada juga yang senang, sedih bahkan sampai ada yang menyebut salah satu tokoh sebagai penghianat.


Netizen, percakapan tentang Jokowi dan Prabowo pascapilpres hamper tiap hari bergaung di linimasa Twitter dan selalu saja ada trending topic. Dan yang sering dimunculkan oleh para netizen adalah tentang harapan mereka, terhadap calon presiden dan calon wakil presidennya. Salah satu isu besar yang dimunculkan dan menjadi perdebatan di media social adalah isu rekonsiliasi. Isu ini ditanggapi berbagai opini ada yang setuju dan tidak setuju. Diantaranya netizen yang bergabung pada fan page facebook @siaran radio dakta @Andre_wicaksono, ia mengatakan, “TakKusangka!! Apa pak Prabowo sedang tersandera kasus hukum yang berat, sehingga bias bener-bena rmengabaikan suara pendukungnya? Dengan rekonsiliasi itu”

Netizen lain juga bernada sama pemilik akun facebook @Herry_35 yang mengatakan, "Tindakan yang sungguh mengecewakan kami pak Prabowo. Apa anda sadar jika ada kemungkinan, anda sedang diperalat oknum yang ada disekitar mungincer jabatan?. Berikut Netizen Tio juga memberikan komentarnya

Netizen, kita semua pasti penasaranya? Sebenernya siapa sih orang yang membuat pertemuan antara Jokowi dan Prabowo bias terjadi dengan pilihan lokasi yang tidak biasa. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di stasiun dan kereta MRT adalah hasil kerjasama tiga tokoh penting. Mereka adalah Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, sekretaris kabinet yang juga politisi PDIP Pramono Anung dan politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Menurut Budi nih netizen, dalam pertemuan tersebut Jokowi dan Prabowo memilih di ruang terbuka seperti di kereta MRT, agar mendapatkan suasana yang lebih bersahabat. Selain untuk mendapatkan suasana yang nyaman, pertemuan di ruangan terbuka agar keduanya dapat sama-sama menyapa masyarakat Jakarta, dan memiliki momen kebersamaan dalam satu kegiatan.


Nah netizen, meskipun tidak sedikit warganet yang kecewa karena rekonsiliasi tersebut dilakukan, tetapi masih ada kok masyarakat Indonesia yang sangat menantikan pertemuan tersebut, dan diharapkan bisa meredam polarisasi di Indonesia yang terjadi sepanjang pemilu 2019. Berikut netizen yang memberikan semangat untuk Pak Prabowo. Seperti pemilik akun Instagram @yunita yang mengatakan, “Pak Prabowo terpaksa bertemu, Saya tetap mendukung, pertemuan ini yang terbaik untuk rakyat Indonesia”.

Netizen lain @Valdo mengatakan, tetapla hmelakukan yang terbaik, menyembuhkan luka memang butuh waktu, semoga para pendukung pak Prabowo tetap setia seperti saya.