Senin, 08/07/2019 10:27 WIB
Cuaca Panas, Singkawang Antisipasi Karhutla
PONTIANAK, DAKTA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Singkawang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak membakar lahan mengingat cuaca yang panas dan tidak adanya hujan selama satu bulan terakhir.
"Hampir satu bulan ini Kota Singkawang belum pernah diguyur hujan. Teriknya sinar matahari mengingatkan masyarakat Singkawang untuk selalu waspada terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat mengakibatkan kabut asap dan kerugian lainnya," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Singkawang, Kalimantan Barat, Jayadi, Senin (9/7).
Untuk mencegah dan mitigasi bencana kabut asap, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Singkawang baik secara langsung maupun tidak langsung berkenaan dengan kegiatan pembangunan perumahan, perkebunan atau pun pribadi serta rumah tangga khususnya yang berada di kawasan gambut, dilarang untuk membersihkan lahan atau membuka lahan dengan cara dibakar.
Menurut dia, musim kemarau diprediksikan masih akan terjadi sampai Agustus 2019. Karena itu, BPBD mengajak masyarakat untuk menghindari dan kurangi tradisi buruk saat musim kemarau.
"Mari kita jaga alam kita, hutan, gunung dan sungai sebagai sumber mata air. Kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita," ujarnya.
Apabila sudah terjadi karhutla maka selain berhadapan dengan hukum juga akan berdampak yang tidak baik terhadap kesehatan.
"Kabut asap akan memberikan kerugian di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi," ungkapnya.
Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai keperluan untuk mengantisipasi adanya karhutla di wilayah Singkawang.
"Untuk antisipasi karhutla kita telah melakukan jauh-jauh hari dengan melakukan upaya preventif dan pre-emtif melalui fungsi dari Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat," katanya.
Khusus karhutla, ada dua bagian. Pertama, melalui Bhabinkamtibmas dalam kerangka operasi khusus karhutla. Kedua, dalam bentuk pencegahan melalui Bhabinkamtibmas melakukan kegiatan preventif dan preemtif.
"Namun untuk sementara, operasi khusus masih belum digelar. Jika sudah waktunya atau ada komando dari Polda maka kita akan jalankan operasinya," ujarnya.
Kemudian, untuk sarana dan prasarana dari pihak Kepolisian memang dirasakan masih kurang. Namun hal tersebut masih bisa diatasi dengan kerja sama antara pemda, TNI, BPBD dan BPKS di Kota Singkawang.
"Sarana dan prasarana kita memang kurang, tapi berkat kerja sama kita dengan pihak-pihak terkait semuanya masih dapat terkoordinir dengan baik," ungkapnya.
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Singkawang, Yuyu Wahyudin juga mengimbau ke masyarakat agar tidak membakar lahan dan membuang puntung rokok secara sembarangan.
"Masyarakat juga diimbau turut aktif dalam kegiatan pencegahan karhutla dengan melaporkan kepada aparat desa/pihak berwajib apabila mengetahui adanya titik api atau pembakaran lahan serta disampaikan pula pesan tentang bahaya karhutla," katanya.
Dia berharap karhutla dapat ditekan sedini mungkin dengan rutin memberikan sosialisasi ke masyarakat.
"Baik titik panas atau hotspot atau kejadian Karhutla diharapkan nihil tahun ini, semoga bisa sampai akhir tahun," ujarnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments