Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 05/07/2019 08:35 WIB

Kota Bekasi Berpotensi Kehilangan 20 Ton Padi Akibat Kemarau

Ilustrasi sawah kekeringan
Ilustrasi sawah kekeringan
BEKASI, DAKTA.COM - Kota Bekasi berpotensi kehilangan 20 ton padi akibat kemarau yang dialami di dua wilayah, yakni Kecamatan Bantargebang dan Kecamatan Mustikajaya dengan luas kekeringan diprediksi mencapai 4 hektare.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Momon Sulaeman, mengatakan Kota Bekasi berpotensi kehilangan sekitar 20 ton produksi beras akibat kemarau dan kekeringan yang melanda sejumlah area persawahan di Kota Bekasi.
 
"Prediksi kami, Kota Bekasi bisa kehilangan sebanyak 20 ton produksi padinya yang disebabkan kekeringan di sawah seluas 4 hektare tahun ini," ungkapnya, Kamis (4/7).
 
Sebelum kekeringan, Momon mengaku, Kota Bekasi mampu menghasilkan padi sebanyak 3.800 ton dengan luas sawah sekitar 475 hektare.
 
"Sebelum kekeringan melanda, Kota Bekasi mampu menghasilkan padi sebanyak 3.800 ton," terangnya. 
 
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah memberikan bantuan berupa traktor dan mesin pompa air kepada para kelompok tani di Kota Bekasi untuk digunakan mencari sumber air agar mengaliri area persawahan yang ada.
 
"Bantuan yang kami berikan berupa traktor dan mesin pompa air kepada para kelompok tani untuk digunakan oleh anggotanya,"paparnya.
 
Meskipun berpotensi kehilangan 20 ton produksi padi, pihaknya tetap optimis jika padi yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan beras warga Kota Bekasi.
 
Sehingga hal ini tidak perlu memunculkan kekhawatiran akan berkurangnya stok padi di Kota Bekasi hingga beberapa waktu ke depan.
 
"Tidak perlu khawatir, karena kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasinya," jelasnya.
 
Sebelumnya, sejumlah petani di Kota Bekasi mengkhawatirkan adanya serangan hama burung serta bekicot ketika memasuki musim kemarau tahun ini.
 
"Selain kekeringan, serangan hama burung dan bekicot paling sering melanda para petani di Kota Bekasi saat musim kemarau tiba," pungkasnya. **
 
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1773 Kali
Berita Terkait

0 Comments