Jelang Pemilu 2024 /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 21/03/2019 16:24 WIB

Tiga Kartu Sakti Jokowi Berpotensi Menimbulkan Diskriminasi

Diskusi publik Kedai Kopi
Diskusi publik Kedai Kopi
JAKARTA, DAKTA.COM - Menjelang pertarungan Pilpres 2019, Capres petahana mengeluarkan tiga kartu baru yakni KIP Kuliah, Kartu Pra-kerja, dan Kartu Sembako Murah. Namun Analis Ekonomi Politik Fine Institute Kusfiardi menilai program ini justru membatasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan. 
 
"Sekarang contohnya saja BPJS Kesehatan, orang yang mau berobat gratis kan harus jadi peserta, kalau nggak ya harus bayar. Punya BPJS saja susah apalagi yang nggak punya," ujar Kusfiardi dalam diskusi publik Kedai Kopi di kawasan Gambir, pada Kamis (21/3).
 
Hal inilah yang menurutnya apabila ada kartu-kartu lainnya, akan membatasi masyarakat mendapatkan pelayanan serupa sehingga berpotensi terjadi diskriminasi sosial. 
 
"Jangan jadikan sistem ini semakin liberal. Nanti jika ada masyarakat yang tidak punya kartu itu, lalu merasa didiskriminasi oleh pemerintah," imbuhnya. 
 
Seperti diketahui bahwa pada debat ketiga lalu, kedua Cawapres yakni Maruf Amin dan Sandiaga Uno saling beradu argumen dalam hal pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. 
 
Dalam kesempatan itu, Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin turut memamerkan tiga kartu baru yang akan diluncurkan oleh mereka yakni KIP Kuliah, Kartu Pra-kerja, dan Kartu Sembako Murah. 
 
Namun Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan masyarakat hanya perlu satu kartu saja yakni KTP elektronik untuk sistem data terpusat (single identity number). **
Reporter :
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 484 Kali
Berita Terkait

0 Comments