JAKARTA, DAKTA.COM - Momentum unik kembali terjadi pada sesi ketiga debat Pilpres kedua pada Ahad (17/2) malam. Kedua Capres diberikan kesempatan untuk debat terbuka dalam menanggapi video singkat tentang pencemaran lingkungan.

Sebuah video singkat diputar oleh moderator terkait masalah lubang pertambangan belum dilakukan reklamasi.

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menanggapi hal tersebut dengan berjanji akan mencarikan solusi karena banyak sekali pertambangan yang merusak lingkungan.

"Ini memang menjadi masalah yang kami terima, ke depan kami inginkan adanya solusi terkait hal ini karena sangat merusak lingkungan," ungkap Prabowo.

Prabowo juga menduga adanya kolusi perusahaan tambang tersebut dengan pejabat pemerintah karena mereka mengabaikan tanggung jawab untuk melakukan pemulihan lingkungan.

"Justru inilah persoalan yang kita terima dari tahun-tahun yang lalu di mana seolah-olah negara itu telah dikooptasi oleh perusahaan-perusahaan swasta," imbuhnya.

Namun Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan penegakan hukum dengan merangkul KPK dalam menghadapi persoalan tersebut.

"Di samping penegakan hukum, kita kerjakan banyak hal. Mungkin warga bisa lihat di tambang Bukit Asam itu hampir sebagian besar di tambang itu telah dihutankan kembali," ungkap Jokowi.

Usai saling menjawab, moderator kembali mempersilahkan kepada Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menanggapi, namun Prabowo justru menyudahi perdebatan terkait hal ini.

"Saya kira cukup, jangan bertele-tele, kita jangan diadu-adu terus. Kalau kita tidak ada perbedaan, untuk apa lagi kita ribut," ujar Prabowo yang diiringi tepuk tangan dari para penonton.

Moderator pun kembali meminta agar Jokowi menanggapi pernyataan Prabowo.

"Ya, saya setuju saja," ucap Jokowi singkat.