Ahad, 27/01/2019 10:57 WIB
Angin Puting Beliung Terjang Indramayu
INDRAMAYU, DAKTA.COM - Angin puting beliung menerjang beberapa lokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Ahad (27/1) dini hari yang mengakibatkan sejumlah bangunan rumah dan perkantoran rusak ringan.
Kepala Kepolisian Resor Indramayu AKBP Yoris M. Y. Marzuki di Indramayu, mengatakan ada beberapa bangunan di Mapolres yang rusak akibat terjangan angin puting beliung.
"Di Mapolres Indramayu ada beberapa atap yang rusak akibat sapuan angin puting beliung," kata Yoris, Ahad (27/1).
Selain atap Mapolres Indramayu, beberapa kantor yang berdekatan juga mengalami kerusakan di bagian atapnya, karena sapuan angin puting beliung.
Kejadian puting beliung, lanjut Yoris, terjadi dua kali, yaitu sekitar pukul 00.15 WIB dan 03.15 WIB. Tidak hanya merusak rumah dan kantor, tetapi juga merusak satu unit mobil.
"Kendaraan dinas lalu lintas kami juga pecah kaca belakangnya karena tertimpa genting akibat puting beliung," tuturnya.
Yoris mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Polsek di jajarannya untuk melakukan pengecekan daerah yang terdampak angin puting beliung.
Sementara seorang warga Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rudi, mengatakan angin puting beliung menerjang desanya sekitar pukul 00.15 WIB. Saat itu dia sedang berada di luar rumah.
"Tiba-tiba angin kencang datang, ada beberapa rumah tetangga yang rusak ringan dan juga ranting pohon berjatuhan," katanya.
Sementara Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, mengatakan selama musim hujan sangat berpotensi terjadinya angin puting beliung dan itu bisa terjadi di mana saja, terutama wilayah yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
"Kalau musim hujan potensi terjadinya angin puting beliung sangat besar," ujarnya.
Angin puting beliung, kata Faiz, terjadi karena awan hujan yang bewarna abu-abu kehitaman atau disebut Cumulonimbus dan ini muncul pada saat musim hujan dan juga pancaroba.
"Angin puting beliung berpotensi terjadi selama musim hujan ini, hingga menjelang masuk musim kemarau atau pancaroba, pada bulan Mei nanti," ujarnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments