Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 11/01/2019 16:59 WIB

Masyarakat Muslim dan Tiga Pilar Kota Bekasi Sepakat Tolak Hoaks

Deklarasi menolak hoaks dan radikalisme
Deklarasi menolak hoaks dan radikalisme
BEKASI, DAKTA.COM - Sekitar 1.000 orang dari kalangan umat Muslim yang ada di Kota Bekasi menggelar deklarasi menolak berita bohong (hoaks) dan radikalisme, Jumat (11/1). Ikrar bersama yang digelar di Islamic Center Kota Bekasi ini untuk menjaga kobdusivitas wilayah saat memasuki tahun politik jelang Pemilu 2019.
 
Nampak hadir menyaksikan sekaligus menandatangani dokumen deklarasi ini, diantaranya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, dan Komandan Kodim 0507/BKS Letkol Arm Abdi Wirawan. Selain itu juga hadir segenap pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi, serta para pengurus organisasi umat muslim seperti MUI dan Nahdlatul Ulama yang ada di Kota Bekasi.
 
Ada empat poin yang terangkum dalam deklarasi tersebut. Poin pertama adalah mengutuk keras pemyebaran berita hoax dan tindakan radikalisme, serta rindakan apapun yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan serta kerukunan umat Islam Kota Bekasi.
 
Pada poin kedua adalah agar setiap warga Kota Bekasi tetap bwrsatu dan tidak ikut terprovokasi oleh beredarnya berita hoax yang dapat memecah-belah sesama umat Islam. Sementara pada poin ketiga, pemerintah dan aparay keamanan Polri dan TNI harus menindak tegas terhadap pelaku dan penyebar berita hoax, serta tindakan radikalisme, dwmi menjaga ketenangan dan ketentraman masyarakat Kota Bekasi. 
 
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bekasi menyatakan berita bohong atau hoax itu merupakan perbuatan sadis.
 
"Deklarasi ini digagas oleh Tiga Pilar yakni Polrestro Bekasi Kota, Kodim dan Pemerintah Kota Bekasi, dalam rangka mengantisipasi segala hal yang merugikan kota kita," tegasnya.
 
Hal senada juga disampaikan Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto. Menurutnya, berita hoax bisa memecah belah persatuan, apalagi jelang perhelatan Pemilihan Umum 2019. 
 
"Untuk itu menjadi tanggung jawab bersama agar saling menjaga kerukunan dan kedamaian," katanya. 
 
Indarto memberikan tips untuk mengetahui secara sederhana berita yang tersebar merupakan berita hoax atau bukan. Caranya melihat apakah dari berita tersebut membuat pihak tertentu merasa sakit hati atau tercemar nama baiknya. Itu kata dia sudah masuk teridentifikasi berita haox. kedua melihat referensi dari media yang sudah baik kredibilitasnya. 
 
"Kita tunggu berita dari online sudah skala nasional. Bila sudah dimuat berarti berita benar dan kalau salah pun pihak mereka bertanggung jawab," ungkapnya. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 932 Kali
Berita Terkait

0 Comments