Selasa, 18/12/2018 07:57 WIB
KAMMI Minta Indonesia Tegas Bersikap ke China
JAKARTA, DAKTA.COM - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengutuk keras sikap diskriminatif yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. KAMMI meminta Pemerintah Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, segera berperan aktif dan tegas terhadap China.
"Kami meminta pemerintah tegas terhadap China dalam kasus ini. Karena ini sudah sangat memprihatinkan. Tidak boleh ada negara yang bisa melarang warganya untuk menjalankan ibadah agamanya, ini sudah mencoreng Hak Asasi Manusia yang telah disepakati masyarakat dan dunia internasional," kata ketua umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi dalam rilisnya, Selasa (18/12).
Menurut Irfan, pemerintah Indonesia bisa menggandeng Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menekan pemerintah China dan menyerukan kasus pelanggaran HAM berat ini di mata internasional.
"Posisi Indonesia sangat menguntungkan untuk terlibat dalam menyerukan hak-hak Muslim Uighur ini, karena selama ini di mata internasional kita diakui sebagai negara yang konsisten menolak penindasan, termasuk terhadap Palestina," katanya.
Menurutnya, jangan sampai ada lagi negara yang melarang-larang orang untuk menjalankan ibadah agamanya.
"Saya berharap pemerintah Indonesia, melalui kemenlu dapat menggalang dukungan untuk membantu muslim Uighur. Karena hingga saat ini sudah jutaan Muslim Uighur yang dipaksa masuk ke dalam kamp-kamp konsentrasi di China" tambahnya.
Berdasarkan laporan investigasi UN Committee on the Elimination of Racial Discrimination dan Amnesty International and Human Rights Watch pada bulan Agustus, sekitar dua juta warga Uighur ditahan otoritas China di penampungan politik di Xinjiang.
Selain itu sebagaimana yang telah diberitakan, banyak para tahanan yang dipenjara untuk waktu yang tak ditentukan dan tanpa dakwaan. Bahkan, penahanan tersebut tidak sedikit yang berujung pada penyiksaan dan kematian. **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis KAMMI |
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
- Gibran tak Hadir di Dialog Muhammadiyah, Muti: Kami Sayangkan, Sudah Diberi Kesempatan
0 Comments