Selasa, 04/12/2018 15:43 WIB
Romo Syafii Akui Ada Kesulitan Menindak Kelompok Separatis di Papua
JAKARTA, DAKTA.COM - Anggota Komisi III DPR RI M. Syafii mengakui adanya kesulitan bagi aparat keamanan dalam menindak aksi teror yang kerap dilakukan kelompok separatis di Papua.
Menanggapi adanya kembali insiden penembakan terhadap para pekerja proyek di Wamena, pria yang akrab disapa Romo ini mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan aparat keamanan sulit untuk menindak mereka.
"Kelompok ini memang sudah mendapatkan perhatian dari negara asing, jika aparat bertindak, maka isu ini pasti langsung digoreng, pemerintah akan dicap melanggar HAM," ungkap Romo saat dihubungi Dakta pada Selasa (4/12).
Maka dari itu, Romo meminta agar pemerintah melakukan pendekatan yang lebih persuasif dalam rangka meredam para kelompok separatis tersebut.
"Saya rasa pendekatan kini harus lebih komprehensif, bukan berarti para aparat kita tidak bekerja. Keadaan mereka juga bahkan bisa terancam disana oleh kelompok itu," tutupnya.
Sebelumnya aparat kepolisian dari Polda Papua mendapatkan kabar pada hari Senin pukul 15.30 WIT telah terjadi aksi penembakan terhadap para pekerja proyek jembatan Trans Papua di Distrik Yigi, Wamena. Dikabarkan sebanyak 31 pekerja terkena tembakan oleh kelompok separatis tersebut.
Akibat insiden ini, pihak Kemenpupera memberhentikan sementara pengerjaan proyek pembangunan jembatan Trans Papua hingga situasi kondusif. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
- Gibran tak Hadir di Dialog Muhammadiyah, Muti: Kami Sayangkan, Sudah Diberi Kesempatan
0 Comments