Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Senin, 19/11/2018 13:20 WIB

Koalisi Oposisi Pecah, Sosiolog Sebut Pemilu Serentak Pemicunya

Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ketika di rumah SBY (Antara)
Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ketika di rumah SBY (Antara)
JAKARTA, DAKTA.COM - Sosiolog UNJ Yudo Mahendro menilai kurang maksimalnya dukungan parpol koalisi akibat pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 dilakukan secara serentak. 
 
Menyoroti isu pecahnya koalisi di kubu oposisi, menurut Yudo Partai Demokrat memang masih anggota baru dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi sehingga nampak kurang maksimal dalam memberikan dukungan. 
 
"Demokrat memang kan bergabung paling belakangan, berbeda dengan PKS dan PAN yang sudah terjalin kerja sama politik sejak Pilpres 2014 lalu," ungkap Yudo di Jakarta pada Senin (19/11).
 
Yudo menyampaikan, pagelaran Pileg dan Pilpres 2019 yang dilakukan secara serentak membuat para kader parpol, terutama di akar rumput, terpecah konsentrasi mereka. 
 
"Saya rasa ini karena Pileg dan Pilpres dilakukan secara bersama-sama. Ini kan Pileg otomatis kurang terasa gaungnya dibanding Pilpres sehingga partai politik merasa kesulitan dalam menyosialisasikan calon-calon mereka di legislatif," imbuhnya. 
 
Namun Yudo berpendapat koalisi kubu oposisi tetap akan solid karena para petinggi mereka sudah menyampaikan pernyataan bahwa mereka berkomitmen untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
 
"Wajar lah ini sebuah dinamika politik, tapi jika melihat statement dari mas AHY dan mas Ibas juga sudah jelas bahwa mereka tetap berada di koalisi," tutupnya. 
 
Sebelumnya, hubungan antara Partai Demokrat dengan Gerindra sempat memanas setelah keduanya saling menagih janji. 
 
Gerindra menagih janji Demokrat untuk memenangkan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. 
 
Demokrat membalasnya dengan mengungkapkan ada janji Prabowo-Sandiaga yang belum terealisasi. Demokrat juga meminta ada konsolidasi timses Prabowo-Sandiaga untuk menyamakan langkah dalam melakukan kampanye. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 2031 Kali
Berita Terkait

0 Comments