Nasional /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 09/11/2018 13:02 WIB

Wiranto Sebut Pembakaran Bendera Tauhid Ada yang Tunggangi

Menko Polhukam Wiranto 1
Menko Polhukam Wiranto 1
JAKARTA, DAKTA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto berdialog dengan pemimpin beberapa organisasi massa (ormas) Islam mengenai kestabilan keamanan setelah peristiwa pembakaran bendera bertulisan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat.
 
"Dintara pimpinan Islam untuk membicangkan sesuatu yang bermanfaat kaitannya dengan kebersamaan kita sebagai satu entitas bangsa di mana sebagian besar masyarakat beragama Islam," kata Wiranto saat membuka acara dialog santai tersebut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jakarta, Jumat (9/11).
 
Ia menyebut, peristiwa pembakaran bendera tauhid di Garut ada yang menunggangi karena sebenarnya skalanya kecil tapi berkembang menjadi isu negara yang berpotensi menggangu kestabilan keamanan negara.
 
"Tiga orang menyebabkan 162 juta orang kena akibatnya. Maka kami minta kearifan tokoh agama intern Islam. Antar-Islam, yang bawa bendera orang Islam, yang membakar orang Islam, mereka masing-masing punya komunitas dan perlu kearifan," kata Wiranto.
 
Lewat dialog yang dimulai pukul 09.15 WIB itu, pemerintah mengajak para pemimpin ormas menyelesaikan masalah secara bersama sebagai sesama umat Islam dan berharap dialog bisa membawa solusi damai untuk mengakhiri kegaduhan akibat pembakaran bendera tersebut.
 
"Karena terus terang banyak yang kemudian menunggangi," ucap Wiranto. 
 
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pemimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, PP Muhammdiyah, Pemuda Muhammadiyah, Syarikat Islam, GP Ansor, Persaudaraan Alumni 212 serta perwakilan dari Polri, Badan Intelijen Negara, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu 
 
"Itu bagian dari upaya merajut kebersamaan demi negara yang stabil," ujarnya. **
Editor :
Sumber : antaranews.com
- Dilihat 873 Kali
Berita Terkait

0 Comments