Ahad, 14/10/2018 09:35 WIB
TNI Dirikan Huntara Bagi Pengungsi di Balaroa Palu Barat
PALU, DAKTA.COM - Gempa bumi dan tsunami berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang menerjang Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah beberapa hari lalu, telah mengakibatkan porak-paranda sebagian besar bangunan perkantoran, sekolah, rumah ibadah, dan rumah warga khusunya yang tinggal di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah.
Tragedi tersebut mengundang perhatian dari seluruh Warga Negara Indonesia serta dunia dan tidak terkecuali prajurit TNI yang selalu tampil di depan dalam memberikan bantuan tenaga maupun materil kepada warga masyarakat mulai dari pelayanan kesehatan, pencarian, dan evakuasi korban dari lokasi bencana.
Posko Pengungsian yang terletak di Jalan Sumur Yoga, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 432/Waspada Setia Jaya (Yonif Para Raider 432/WSJ) Divisi 3/Kostrad di bawah komando Kapten Inf Maskur Riyadi bersama dengan PMI dan relawan bahu membahu mendirikan Hunian Sementara (Huntara) berupa tenda bagi warga pengungsi yang ada di Balaroa, Sabtu (13/10).
“Rencananya nanti akan didirikan posko pengungsian percontohan sekitar 300 hunian sementara bagi pengungsi yang ada di Balaroa dan hari ini kami berhasil mendirikan sekitar 25 Huntara,” kata Kapten Inf Maskur Riyadi.
Ia mengatakan bahwa setiap tenda nantinya dapat menampung sekitar delapan hingga sepuluh orang pengungsi, sehingga para pengungsi dapat tinggal dengan layak di tenda-tenda yang telah disediakan.
Selain mendirikan Huntara, Yonif Para Raider 432/WSJ yang berkekuatan 40 personel juga membantu pengungsi mendirikan tempat ibadah berupa Mushola sementara yang dapat digunakan warga pengungsi untuk melaksanakan sholat.
Menurut Kapten Inf Maskur Riyadi, selain mendirikan tenda hunian sementara dan tempat ibadah berupa Mushola, TNI juga akan membangun tujuh MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus) serta penyediaan tandon air bersih yang dapat digunakan para pengungsi dalam beraktivitas sehari-hari.
Seluruh kegiatan di sekitar wilayah Palu Barat berada dalam kendali Komandan Yonif Para Raider 432/WSJ Mayor Inf Gustiawan. Di wilayah tersebut, selain membantu pengungsi dalam membangun hunian sementara, pasukan dari Yonif Para Raider 432/WSJ juga melakukan beberapa kegiatan seperti pengamanan, pencarian dan evakuasi korban yang ada di Perumnas Balaroa, Pengamanan Pasar Masomba dan Pasar Inpres. Jumlah total pasukan yang ada di Balaroa sekitar 345 personel. **
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Rilis Puspen TNI |
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
0 Comments