Jurnal Haji /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 14/08/2018 09:47 WIB

Masjidil Haram Jamin Kenyaman Jemaah Haji

Ilustrasi para jemaah haji
Ilustrasi para jemaah haji
MAKKAH, DAKTA.COM - Manajemen dua masjid suci (ar-Riasah al-‘Ammah lisyu’unil Masjidil Haram wal Masjid an-Nabawi) berupaya semaksimal mungkin membuat jemaah haji nyaman. Para tamu Allah tersebut dapat melaksanakan ibadah haji dan shalat di dalamnya dengan khusyuk.
 
“Menyambut tamu Allah (dhuyufurrahman) sudah menjadi tradisi tahunan. Kami memuliakan mereka dan mempersilakan mereka bertawaf, sa’i, dan menikmati sajian air zamzam di al-Haram,” kata Presiden Umum Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi Syekh Abdurrahman as-Sudais di kantornya di Makkah pada Senin (13/8).
 
Ia meningkatkan berbagai pelayanan kepada jemaah, di antaranya adalah menyediakan fasilitas terjemahan khutbah Masjidil Haram dalam Bahasa Melayu, Urdu, Persia, Prancis, dan Inggris. Muslim Asia Tenggara merupakan jemaah haji terbanyak.
 
Sebagian besar berasal dari Indonesia yang jumlahnya mencapai 221 ribu orang. Sedangkan jemaah dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan sekitarnya berada di angka puluhan ribu orang.
 
Khutbah pada saat wukuf di Arafah juga akan diterjemahkan dalam lima bahasa di atas, sehingga memudahkan jemaah haji menangkap pesan takwa yang disampaikan sang imam. Mereka diharapkan memahami dan meresapi makna yang tersirat di dalam khutbah di tempat Adam dan Hawa bertemu.
 
Al-Haram juga akan meningkatkan pelayanannya dengan terus memperluas area masjid. Hal tersebut merupakan komitmen Kerajaan Arab Saudi yang terus direalisasikan pemelihara dua kota suci (khadimul haramain) Raja Salman bin Abdul Aziz as-Saud dan waliyyul ‘ahdi (putra mahkota) Pangeran Muhammad bin Salman bin Abdul Aziz as-Saud.
 
Pemerintah Arab Saudi menyadari antusias Muslim dunia untuk mendatangi al-Haram. Mereka ingin beribadah di dalamnya dengan khusyuk. Salah satu upaya menuju ke sana adalah dengan memperluas area masjid sehingga lebih banyak menampung jemaah.
 
Syiar tentang masjid suci juga terus didengungkan. Pengurus masjid memberitakan berbagai aktivitasnya melalui media sosial dan fasilitas internet. Mereka juga menjalin komunikasi dengan media massa dunia untuk menyiarkan berbagai aktivitas dan fasilitas di dalamnya, seperti Kakbah, bangunan kuno yang dibangun para nabi dengan bantuan malaikat.
 
“Kami berterima kasih kepada para wartawan dan penyiar (i’lamiyyun) yang selalu menginformasikan kegiatan Masjid al-Haram dan Nabawi kepada masyarakat dunia. Ini merupakan hal strategis agar masyarakat dunia mengetahui masjid ini terpelihara dengan baik,” kata Sudais.
 
Fasilitas air zam-zam juga terus dipelihara dan dikelola dengan baik sehingga jemaah masjid dapat meminumnya untuk melepas dahaga. Fasilitas ini disebar ke berbagai area masjid agar jemaah terhindar dari kelelahan saat beribadah. **
Editor :
Sumber : republika.co.id
- Dilihat 759 Kali
Berita Terkait

0 Comments