Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Senin, 13/08/2018 14:45 WIB

Masyarakat Diminta Bijak Gunakan Alat Telekomunikasi

Direktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail (pegang mic)
Direktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail (pegang mic)
BEKASI, DAKTA.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan alat telekomunikasi dengan bijak. 
 
Kominfo melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat memperhatikan penggunaan alat telekomonikasi yang baik dan telah tersertifikasi di Ditjen SDPPI.
 
Direktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail kepada Dakta seusai membuka Media Briefing bertema Tepat Menggunakan Alat Telekomunikasi bertempat di Hotel Horison, Bekasi, Senin (14/8) mengatakan bahwa melalui sosialisasi tersebut pihaknya ingin mengingatkan agar masyarakat mengetahui cara tepat menggunakan alat telekomunikasi yang aman. 
 
"Penggunaan alat telekomunikasi pada spektrum frekuensi tertentu dapat berbahaya jika terjadi gangguan. Misalnya, bagaimana potensi bahaya ini dapat terjadi ketika penumpang pesawat mengaktifkan handphone dan mengganggu komunikasi antara pilot dengan pihak bandara," ucap Ismail.
 
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail menambahkan kesalahan penggunaan alat telekomunikasi juga dapat mengganggu kesehatan, perekonomian hingga produktivitas di tengah masyarakat.
 
"Kominfo sendiri, memiliki kewenangan dalam penindakan penggunaan alat telekomunikasi. Hal ini didasari Undang-Undang Telekomunikasi No.36 Tahun 1999," jelasnya.
 
Kendati demikian lanjutnya, dari beberapa aduan pelanggaran alat telekomunikasi, pihak Kominfo memahami adanya ketidaktahuan bahaya penggunaan alat telekomunikasi oleh masyarakat.
 
Kominfo pun melalui SDPPI lebih fokus kepada tindakan prefentif dan sosialisasi. Dia pun berharap, agar produk alat telekomunikasi dapat melalui sertifikasi sehingga aman ketika sudah dipasarkan ke tengah masyarakat.
 
"Setidaknya ada empat hingga lima aduan gangguan telekomunikasi yang diakibatkan dari radio nelayan yang digunakan tidak tepat," tutupnya. **
Reporter :
Editor :
- Dilihat 385 Kali
Berita Terkait

0 Comments