Ahad, 05/08/2018 11:29 WIB
Jemaah Haji Diimbau Pastikan Konsumsi Makanan Segar
MAKKAH, DAKTA.COM - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau kepada jemaah haji mengonsumsi makanan yang masih segar terutama yang didapat dari luar katering. Mereka harus mencicipi terlebih dahulu untuk memastikan layak dikonsumsi atau sebaliknya.
“Pastikan tampilan dan bau masakan masih segar,” kata Kepala Bidang Katering PPIH Arab Saudi Ahmad Abdullah di Syisyah pada Sabtu (4/8) malam.
Abdullah meyampaikan, PPIH tak dapat menjamin higienitas makanan di luar jatah katering yang dibagikan. Kalau ingin menikmati kelezatan kuliner khas Arab yang ada di sejumlah restoran, maka jemaah harus memeriksa dulu kesegarannya.
Imbauan ini disampaikannya agar jemaah tidak sembarangan mengonsumsi makanan, sehingga kesehatan terjaga. Mereka juga diimbau untuk lebih memprioritaskan konsumsi makanan yang sudah disiapkan PPIH.
Makanan jemaah dikemas dengan kotak alumunium foil, sehingga mudah dihangatkan. Isinya terdiri dari nasi dan tumisan sayur. Di sampingnya terdapat lauk berupa ayam atau lainnya berupa ikan, telor, dan daging. Menunya berganti-ganti, sehingga mereka tidak bosan.
Pada penyelenggaraan haji tahun 2018 ini, jemaah haji Indonesia mendapatkan jatah 40 kali makan. Bertambah 15 kali dari jumlah jatah makan tahun lalu. Menu dalam satu hari dipastikan berbeda. Misal, makan siang disiapkan dengan lauk ikan. Pada malam hari, jemaah akan mendapatkan menu ayam atau daging. Sayuran, buah, dan air mineral juga masuk dalam paket makanan.
Ikan dimasak pesmol, balado, asam-manis, dan filet. Menu satu ini diperbanyak berdasarkan permintaan jemaah haji tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, jemaah lebih memilih menu ikan ketimbang daging.
Pilihan itu didasari faktor usia mereka yang kebanyakan sudah lanjut. Tekstur daging ikan lebih lembut bila dibandingkan sumber protein hewani lainnya, sehingga memudahkan mereka menghaluskan makanan.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis mengatakan bahwa variasi makanan ini diharapkan meningkatkan nafsu makan jemaah. Makanan jemaah di Madinah, Jeddah, dan Makkah, tidak berbeda.
Pada tahun sebelumnya, jemaah haji di Makkah tidak mendapatkan minuman. Kemudian jemaah di tempat lain tidak mendapatkan roti.
“Tahun ini semuanya sama. Makanan yang diperoleh jemaah di semua tempat seragam,” ucap Sri.
Semua makanan disajikan dengan cita rasa Indonesia. Bumbu yang digunakan berasal dari Indonesia. Sebelum dibagikan, kelayakan makanan dinilai terlebih dahulu oleh tim tata boga yang berasal dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. **
Editor | : | |
Sumber | : | republika.co.id |
- Jangan Anggap Remeh Kaki Melepuh ya Jamaah
- Pemprov Jabar Pastikan Ketersediaan Makanan untuk Jamaah Haji
- Selama Musim Haji, Bandara Juanda Beroperasi 24 Jam
- Kemenag Alihkan 24 Ribu Kuota Jamaah Haji yang Belum Bayar Bipih
- Belum Lunasi Biaya Ibadah Perjalanan Haji, 112 Calon Haji Kota Bekasi Batal Berangkat Tahun Ini
- 404 Jamaah Haji Kloter 1 Asal Subang Tiba Di Asrama Haji
- Kepuasan Pelayanan Jamaah Haji 2019 Diprediksi Meningkat
- PPIH Terus Cari Jamaah Haji yang Hilang Sejak di Muzdalifah
- Plh Sekda Jabar Sambut Pemulangan Jemaah di Embarkasi Jakarta-Bekasi
- Bagaimana Saudi Atasi Sampah Selama Haji, Berapa Biayanya?
- Komisi VIII: Waktu Tunggu Haji Terlalu Lama
- Menag Pastikan Prosesi Nafar Awal Lancar
- DPR Apresiasi Pelaksanaan Haji Tahun Ini
- Jemaah Haji Mulai Berangkat ke Arafah
- Seluruh Jemaah Haji Asal Kabupaten Bekasi Sudah di Makkah
0 Comments