Jurnal Haji /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 02/08/2018 14:04 WIB

Jemaah Wajib Kenali Modus Kejahatan di Masjidil Haram

Jemaah haji (Ilustrasi)
Jemaah haji (Ilustrasi)
MEKKAH, DAKTA.COM - Kepala Daerah Kerja Mekkah, Endang Jumali memerintahkan kepada para jemaah Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci untuk mengenali modus kejahatan di Masjidil Haram dan beberapa tempat ibadah lainnya di Haramain.
 
"Modus kejahatan di sini itu beragam. Ada yang pura-pura menawarkan jasa," ungkap Endang di Mekkah, Kamis (2/8).
 
Ia mencontohkan baru-baru ini terjadi penipuan di Masjidil Haram terhadap jemaag haji Indonesia lanjut usia yang berpura-pura menawarkan bantuan. Pelaku menanamkan kepercayaan korban terhadapnya dengan membantu berbagai hal di Masjidil Haram sampai sang kakek pergi ke toilet.
 
Saat kakek ke toilet, sang pelaku melakukan modus operandinya dengan mengatakan ke korban agar menitipkan tas kepadanya dengan alasan tidak boleh membawa barang bertuliskan Allah ke kamar mandi. Seusai ke toilet tas memang dikembalikan tetapi kakek baru sadar jika uang di tasnya raib padahal pelaku sudah pergi jauh.
 
Atas kasus seperti itu, Endang menyarankan agar jamaah tidak pernah menitipkan tasnya kepada orang tidak dikenal karena sangat berisiko. Tas biasanya berisi uang dan kelengakapan dokumen imigrasi seperti paspor. Jika sampai hilang maka persoalan akan semakin pelik, terutama paspor.
 
Terdapat juga, katanya, calhaj yang ditipu dengan pelaku menyamar sebagai petugas haji atau jemaah rombongan Indonesia. Untuk pelaku yang menyamar jadi calhaj biasanya mengenakan gelang jemaah tahun sebelumnya kemudian masuk ke hotel haji untuk melakukan modus operandinya yaitu melakukan penipuan.
 
"Maka sosialisasi ke jemaah menjadi penting. Kami di Daker Mekkah ingin jemaah mengenali siapa yang legal dan tidak," ujarnya.
 
ia menyampaikan, pihaknya menempatkan satu petugas haji di setiap hotel untuk mengawasi lalu lintas keluar masuknya jemaah. Dengan begitu, bisa disaring siapa saja yang masuk dan menekan peluang terjadinya penipuan.
 
"Antisipasi hal itu adalah kami menyediakan petugas di setiap hotel. Untuk apa? Menjaga mencegah orang penyusup, mengaku saudara," ucapnya. **
Editor :
Sumber : antaranews.com
- Dilihat 1065 Kali
Berita Terkait

0 Comments