Rabu, 11/07/2018 15:31 WIB
Soal Masjid Radikal, Jimly: Kita Benahi Saja!
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua ICMI, Jimly Asshiddiqie menilai isu mengenai adanya masjid yang terpapar radikalisme tidak perlu disikapi terlalu berlebihan.
Jimly menyampaikan, dengan jumlah masjid di Indonesia yang mencapai jutaan memang sangat sulit untuk mengawasi semuanya, apalagi konsep pengelolaan masjid di Indonesia tidak dilakukan oleh negara.
"Biasa saja, kita benahi saja. Ada fakta dimana masjid disini itu bebas, nggak kayak di Malaysia, masjid kan di bawah kerajaan semua, di Saudi apalagi. Kita ini kan nggak, masjid itu dikelola oleh umat masing-masing," ujar Jimly di Kantor ICMI, Menteng, pada Rabu (11/7).
Namun Jimly mengatakan, isu tentang adanya masjid yang terpapar radikalisme, semestinya tidak perlu diumumkan kepada publik karena akan menimbulkan keresahan.
"Jadi saran saya, nggak usah juga kita merasa tersinggung. Pejabat pemerintah juga jangan sembarangan kalo bicara, itu kan data untuk internal, nggak usah diumumkan, buat apa? Ini kan justru menimbulkan masalah," imbuhnya.
Jimly menyarankan agar data mengenai masjid yang terpapar radikalisme untuk diberikan pengarahan paham dakwah keagamaan yang moderat dan rahmatan lil alamin.
"Bahwa itu memang ada, perlu diketahui agar menjadi bahan perbaikan. Ada 41 itu kecil sekali dari sejuta masjid, jangan jadi tersinggung, positif saja," tutupnya.
Sebelumnya Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) melakukan telah melakukan survei terhadap 100 masjid pemerintahan di Jakarta.
Dari 100 masjid tersebut terdiri atas 35 masjid di Kementerian, 28 masjid di Lembaga Negara dan 37 masjid di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mereka menemukan ada sebanyak 41 masjid yang terpapar radikalisme. Dari 41 masjid tersebut, 60% diantaranya dianggap menyebarkan ujaran kebencian, 17% menyebarkan stigma negatif terhadap agama lain, dan 15% sisanya mendukung konsep khilafah. **
Reporter | : | Boy Aditya |
Editor | : | Asiyah Afifah |
- Wacana Kenaikan Tarif Ojek Online, Ada Unsur Politik?
- Jurnalis Berhijab Semarakkan World Hijab Day di Jakarta
- Ojek Online Sambut Baik Kenaikan Tarif, Ini Alasannya
- Hari Ini Jabodetabek Diprediksi Berawan
- Menhub Pertanyakan Tiket Pesawat yang Masih Mahal
- Fakta Temuan Komisi VI: Tol Trans Jawa Tidak Efektif!
- Era Digital Tidak Mampu Matikan Industri Radio
- Sudirman Said Janjikan Indonesia Wujudkan Energi Bersih 2025
- Formappi : Kubu GKR Hemas Lebih Kuat Dibandingkan OSO
- Rangkap Jabatan Dibiarkan, Akademisi Pertanyakan Etika OSO
- SBY Sampaikan Ani Yudhoyono Alami Kanker Darah
- Tol Balikpapan-Samarinda Ditargetkan Rampung Agustus 2019
- Instagram Tutup Akun Komik Muslim Gay
- Tarif Trans Jawa Mahal, Harga Barang Naik
- Wacana Kenaikan Tarif Ojol Berisiko Ditinggalkan Konsumen
0 Comments