Nasional / Budaya /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 01/05/2018 14:35 WIB

Film 212 The Power of Love Bangkitkan Ghiroh Perjuangan Islam

Film 212 The Power of Love
Film 212 The Power of Love

BEKASI, DAKTA.COM - Aksi Putihkan Bioskop dalam rangka pemutaran perdana film 212 The Power of Love pada 9 Mei 2018 mendatang, menandakan kebangkitan ghiroh umat Islam untuk mendukung film positif. Film  212 The Power of Love mengabadikan aksi super damai dalam sebuah film epik. Sebab, aksi 212 kini menjadi kebanggaan umat Islam, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Bahkan ini menjadi salah satu sejarah bangsa.

Sutradara Film 212 The Power of Love, Jastis Arimba, berharap film ini bisa mewarnai industri film tanah air. Tidak hanya menghibur tetapi juga bisa menyampaikan pesan-pesan kebaikan.

Dalam acara Gathering dan Silaturahmi Tim Film 212 The Power of Love, yang berlokasi di The Bellagio Boutique Mall Ballroom, Sabtu (28/4), Jastis mengatakan bahwa banyak tokoh publik, seperti Sandiaga Salahudin Uno, Ust. Bachtiar Nasir, Ust. Zaitun Rasmin, Bunda Neno Warisman, dan masih banyak lagi yang hadir untuk bersilaturahmi dalam acara itu.

"Sebenarnya latar aksi 212 merupakan tagline untuk film ini agar mereka yang ingin bernostalgia terhadap momen 212 bisa menonton di hari pertama. Apalagi, jumlah penonton di hari pertama sangat menentukan apakah sebuah film itu akan ditambah atau dikurangi waktu tayangnya," tutur Jastis.

Jastis menekankan, selain memutihkan bioskop, penonton bisa memurnikan dan memutihkan  hati ketika menonton Film 212 The Power of Love ini serta yang paling penting bisa mendapatkan ibroh bagi kehidupan atau pelajaran yang berharga. Sebab, film ini sangat humanis dan related dengan kenyataan saat ini.

"Alhamdulillah Film 212 The Power of Love ini diperankan oleh banyak aktor yang luar biasa, yaitu Fauzi Baadila, Hamas Syahid Izzudin, kemudian ada aktor pendatang baru yang sangat mewarnai film ini, yaitu Adin Abdul Hakim dan aktor teater terbaik dari Lampung, Bapak Humaidi Abbas. Belum lagi banyak cameo papan atas yang ikut dalam produksi film ini," ungkap Jastis antusias.

Jastis mengaku, film ini juga terinspirasi dari para alumni 212 yang menjadi saksi sejarah. Kisah kisah personal para alumni 212 ini, kata Jastis, menjadi serpihan potongan film yang menarik untuk dirajut dengan alur cerita drama keluarga.

"Keputusan mengambil tanggal 9 Mei sebagai waktu pemutaran perdana film ini juga bukan kemauan pihak kami, melainkan pihak dari bioskop. Sejujurnya kami ingin film ini diputar saat Desember 2017 agar sesuai dengan momen reuni 212. Namun, qadarullah, saat itu produksi film belum selesai. Kami bersyukur 9 Mei 2018 malah sekaligus bisa menjadi kegiatan tarhib Ramadhan untuk menyambut bulan suci yang selalu dinanti umat Islam," pungkasnya.** (Tyas)

Editor : Dakta Administrator
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 20144 Kali
Berita Terkait

0 Comments