Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 17/04/2018 11:06 WIB

Pola Hidup Sehat Dapat Mencegah Kanker Serviks

dr.Agustinus Gatot,Sp.OG dalam Bincang Sehat bersama Radio Dakta
dr.Agustinus Gatot,Sp.OG dalam Bincang Sehat bersama Radio Dakta
BEKASI, DAKTA.COM - Kanker serviks merupakan salah satu pembunuh utama perempuan Indonesia. Kanker yang dimulai di leher rahim ini memiliki sifat yang berbeda dan membutuhkan perlakuan yang berbeda dari kanker rahim, Sebagian besar kanker serviks berasal dari jenis yang disebut karsinoma sel skuamosa.
 
Masalah yang terjadi di Indonesia adalah banyaknya penderita kanker serviks yang baru menyadari saat stadium yang sudah lanjut. Hal ini disampaikan oleh dr.Agustinus Gatot,Sp.OG dari RS Mitra Keluarga Bekasi Timur dalam Bincang Sehat bersama Radio Dakta, Selasa (17/4) Pagi.
 
"Kalau kita temukan penyakitnya awal masih di mulut rahim saja bisa di sembukan 100 persen, tapi kalau sudah lewat itu, kita lihat kesembuhannya 5 tahun pertama berapa persen, 5 tahun kedua berapa persen dan selanjutnya. Dan itu akan sering kambuh kalau tidak ada penyembuhan secara tuntas akan bisa berkembang lagi," paparnya.
 
menurutnya gejala pertama awal infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tidak ada gejala, tapi setelah ada gejala berarti kanker serviksnya sudah stadium lanjut.
 
Ia menjelaskan penyebab dari kanker serviks itu sendiri terkadang mucul dari hal sepele seperti saat membuang air besar dan kecil di WC umum setelahnya tidak membersihkanya dan tidak mencuci tangan.
 
"Penyebab dari kanker serviks dari Human Papilloma Virus (HPV). Sedangkan penyebab banyaknya kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan WC umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik," jelasnya.
 
Kanker serviks dapat juga terkena oleh anak-anak sehingga sebagai orang tua harus mencegahnya.
 
"Kalau secara penelitian yang paling tinggi terkena usia 15-19 tahun. Jadi penyebabnya bukan hanya berhubungan seksual sembarangan penularan HPV. Tetapi penularan di luar itu 10-15 persen dari taktil tangan," ungkpanya.
 
Sementara itu, Ia menyampaikan untuk wanita yang belum menikah, pemerintah mencoba untuk mencegahnya sejak awal dengan melakukan imunisasi serviks dan diharapkan tidak ada lagi kanker serviks tahun 2025.
 
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 9698 Kali
Berita Terkait

0 Comments