Senin, 12/03/2018 10:35 WIB
Ketua DPR Minta Langkah Ekstra Atasi Predator Anak dan Remaja
JAKARTA_DAKTACOM: Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai predator anak dan remaja terus mengintai, sehingga tak banyak lagi ruang aman bagi mereka. Arus perubahan yang begitu cepat, telah mengeskalasi ancaman terhadap anak dan remaja.
“Negara harus segera mengambil langkah ekstra dalam upaya meminimalisir potensi ancaman terhadap anak dan remaja di ruang publik,” ujar Bamsoet, begitu ia biasa disapa, dalam siaran persnya, Minggu (11/3/2018).
Ditambahkannya, ada banyak fakta yang menunjukan bahwa potensi ancaman terhadap anak dan remaja semakin beragam atau sudah tereskalasi. Tidak lagi sekadar ancaman kekerasan fisik, anak dan remaja zaman now pun dibayangi oleh ancaman meluasnya peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Zat-zat bermuatan narkoba, bahkan bisa disisipkan dalam penganan jajan anak dan remaja.
Selain itu, meningkatnya populasi komunitas pengidap kelainan seksual atau perilaku seks menyimpang pun sudah menjadi ancaman nyata bagi anak dan remaja. Selain karena keleluasaan bergerak di ruang publik, perkembangan pesat teknologi media sosial (medsos) memungkinkan komunitas ini sangat mudah ‘menyergap’ anak dan remaja, karena mereka bisa berpenetrasi hingga ke ruang tidur anak.
“Tidak pernah diperhitungkan sebelumnya, kecerobohan orang tua memberikan peralatan elektronik atau gadget sebagai mainan anak pun mulai dirasakan eksesnya. Begitu juga kecerobohan orang tua mengizinkan anak-anak mengendarai motor,” ujarnya.
Bahkan, lanjut politisi Fraksi Partai Golkar ini, banyak anak dan remaja sudah sampai pada level kecanduan terhadap gadget. Mereka mengurung diri ditemani gadget, enggan berinteraksi sosial atau bermain bersama teman-teman sebaya. Karena fokus pada gadget, tidak sedikit anak dan remaja mengalami kesulitan menyusun kalimat ketika berbicara atau bercakap lisan. Di luar rumah, potensi ancaman terhadap anak dan remaja sangat besar.
“Negara harus meningkatkan kepedulian pada urgensi memberi perlindungan maksimal bagi anak dan remaja di ruang publik. Mengacu pada ragam ancaman itu, rumusan strategi atau kebijakan perlindungan anak dan remaja jangan lagi sepotong-sepotong, melainkan harus komprehensif. Untuk kepentingan ini, sebuah inisiatif baru sangat diharapkan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” pungkasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | dpr.go.id |
- Komisi I Prihatin Tenggelamnya Tank TNI AD
- Legislator Ingatkan Pemerintah Evaluasi Pembangunan Infrastruktur
- Heri: Rupiah Melemah, Asumsi Makro Bisa Berubah
- Sukamta: Soal Pelarangan Cadar, Kembalikan Kepada UUD 1945
- DPR Menentang Penghapusan Regulasi Syarat TKA di Sektor Migas
- Cara Pemerintah Kejar Pajak Dinilai Kian Tak Realistis
- Rencana Pemerintah Susun Regulasi Pesantren Dinilai Ingkari Semangat Otda
- Irjen Pol Heru Winarko Diharapkan Tingkatkan Kinerja BNN
- Pemerintah Diminta Lebih Bijak Berantas Hoaks
- Pemerintah Diminta Jamin Pasokan BBM Subsidi
- Aparat Diminta Tindak Lanjuti Informasi Masuknya Narkoba dari China
- Komisi VII: Kenaikan Harga BBM Ancam APBN 2018
- Fahri: Jangan Ada yang Berbuat Zalim ke Ustad Abdul Somad
- Ketua DPR Tegaskan Jihad Melawan Narkoba
- DPR Minta Freeport Penuhi Kewajiban Divestasi
0 Comments