Selasa, 16/01/2018 10:30 WIB
Harga Beras Tinggi, Komisi IV Pertanyakan Kinerja Satgas Pangan
JAKARTA_DAKTACOM: Komisi IV DPR RI menolak rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras dalam mengatasi tingginya harga beras dan menambah stok beras nasional. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena mensinyalir adanya pihak yang dengan sengaja menyebabkan harga beras menjadi tinggi.
“Satuan Tugas (satgas) Ketahanan Pangan harus bergerak cepat menyelidiki penyebab tingginya harga beras serta mengungkap aktor dan pihak-pihak yang merugikan hajat hidup orang banyak dan masyarakat kecil ini,” katanya saat rapat dengar pendapat dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Senin (15/1/), di Ruang Rapat Komisi IV DPR, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, politisi Partai Demokrat ini mengutarakan penjelasan Bulog pada saat Kunjungan Kerja Komisi IV ke Maluku, pada Desember 2017 lalu. Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi menerangkan kondisi stok beras nasional aman, dengan kapasitas 2 juta ton yang saat ini dimiliki Bulog, dan masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena stok Bulo hingga 2 bulan ke depan akan siap sedia.
Tetapi pada nyatanya setelah memasuki bulan Januari 2018, terjadi hiruk pikuk mengenai rencana impor beras yang ekuivalen dengan yang dijelaskan tersebut.
“Kalau memang dengan stok Bulog yang ada tetapi Januari begitu cepat berubah, siapa yang salah, sampai begitu cepat stok yang ada di Bulog pengurangannya signifikan. Sampai hanya tersisa 925 ribu ton atau angka dibawah psikologis Bulog,” ungkapnya.
Michael ingin mengetahui yang menyebabkan kurangnya stok beras nasional. Dia juga telah meminta informasi dari Kementerian Pertanian yang menjelaskan hanya melakukan pembinaan produksi padi sampai pra panen, sedangkan pasca panen bukan merupakan tanggungjwabnya.
Di lain pihak, tanggung jawab Bulog dalam melaksanakan tugas menyerap produksi petani dan menstabilkan harga bukan hanya hari ini, tetapi ini sudah menjadi rutinitas yang dilakukan oleh Bulog.
Lalu tiba-tiba ada rencana impor beras, sambungnya, sedangkan Menteri Pertanian menyatakan 2 bulan ke depan sudah ada panen. “Komisi IV melakukan pembelaan terhadap petani, lalu kalau sampai hal ini terjadi bagaimana wajah kita di hadapan petani Indonesia, dimana? Sehingga Bulog jeli memandang ini,” katanya.
Ia juga meminta Bulog untuk segera mengirimkan surat kepada Kepolisian dan Satgas Ketahanan Pangan, sehingga Kepolisian dapat cepat mengungkap dan menangkap para spekulan yang menyebabkan tingginya harga beras.
“Kami (Komisi IV) mohon Bulog melibatkan Satgas Pangan, karena mungkin saja mereka tahu, dimana kendala beras ini tidak sampai ke pengecer dan konsumen,” tegasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | dpr.go.id |
- Komisi I Prihatin Tenggelamnya Tank TNI AD
- Ketua DPR Minta Langkah Ekstra Atasi Predator Anak dan Remaja
- Legislator Ingatkan Pemerintah Evaluasi Pembangunan Infrastruktur
- Heri: Rupiah Melemah, Asumsi Makro Bisa Berubah
- Sukamta: Soal Pelarangan Cadar, Kembalikan Kepada UUD 1945
- DPR Menentang Penghapusan Regulasi Syarat TKA di Sektor Migas
- Cara Pemerintah Kejar Pajak Dinilai Kian Tak Realistis
- Rencana Pemerintah Susun Regulasi Pesantren Dinilai Ingkari Semangat Otda
- Irjen Pol Heru Winarko Diharapkan Tingkatkan Kinerja BNN
- Pemerintah Diminta Lebih Bijak Berantas Hoaks
- Pemerintah Diminta Jamin Pasokan BBM Subsidi
- Aparat Diminta Tindak Lanjuti Informasi Masuknya Narkoba dari China
- Komisi VII: Kenaikan Harga BBM Ancam APBN 2018
- Fahri: Jangan Ada yang Berbuat Zalim ke Ustad Abdul Somad
- Ketua DPR Tegaskan Jihad Melawan Narkoba
0 Comments