BEKASI_DAKTACOM: Munculnya pasangan Nur Supriyanto - Adhy Firdaus yang akan menjadi satu-satunya penantang petahana Rahmat Effendi - Tri Ardhianto di Pilkada Kota Bekasi 2018 nampaknya akan membuat pertarungan politik di Kota Bekasi semakin menarik.

Direktur Eksekutif IBM Institute, Aboy Maulana mengatakan, jika melihat aspirasi umat Islam yang berkembang saat ini, bisa jadi perhelatan demokrasi masyarakat kota Bekasi akan menjadi pilkada rasa Pilkada DKI Jakarta. Perasaan “kekitaan” atau lebih dikenal dengan politik identitas, kata Aboy, nampaknya bisa kembali muncul di Pilkada Kota Bekasi.

“Saya melihat kelompok-kelompok Islam di Kota Bekasi tampaknya akan lebih condong untuk memilih pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus. Selain faktor PKS, figur Adhy Firdaus sebagai tokoh pendidikan dan Alumni 212 menjadi pertimbangan umat Islam.” kata Aboy, Kamis (11/01/2018).

Menurut Aboy, para pemuka agama Islam dan aktivis Islam di Kota Bekasi, tentu berharap munculnya tokoh pemimpin yang bisa memperjuangkan aspirasi umat Islam ke depan.

“Harapan dan aspirasi mereka nampaknya akan lebih mudah diakomodir oleh pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus,” ucap Aboy.

Namun demikian Aboy berharap Pilkada Kota Bekasi dapat berlangsung kondusif, dan ia pun percaya warga kota Bekasi sudah cukup dewasa dalam berdemokrasi.

Pada Pilkada Kota Bekasi yang akan digelar 27 Juni 2018, pasangan calon Rahmat Effendi-Tri Ardhianto mendapat dukungan partai Golkar, PPP, Hanura, PKB, Demokrat, PDIP dan PAN. Sementara Nur Supriyanto- Adhy Firdaus didukung oleh PKS dan Gerindra.