Nasional / Lingkungan Hidup /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 12/12/2017 10:30 WIB

BPBD Jabar Siapkan Dua Program Penanganan DAS Citarum

hilir sungai citarum di muaragembong
hilir sungai citarum di muaragembong
BANDUNG_DAKTACOM: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyiapkan dua program untuk menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan daerah aliran sungai (DAS) Citarum.
 
Kepala BPBD Jabar, Dicky Saromi menjelaskan, pihaknya akan mengurangi persoalan DAS Citarum dengan cara struktural dan non struktural. Ada dua langkah struktural yang harus dilakukan yakni, dengan memperlancar aliran sungai di Curug Jompong. Selain itu, akan membangun kolam retensi di tiga wilayah yang rawan bencana banjir seperti Bale Endah.
 
"Di daerah yang rawan banjir akan dibuat kolam retensi. Salah satunya di Bale Endah," kata Dicky kepada wartawan di Bandung, Senin (11/12).
 
Sedangkan solusi non struktural, BPBD Jabar akan mengubah mindset atau pola pikir masyarakat sehingga timbul kesadarannya dalam menjaga kapasitas sungai.
 
"Kalau non struktural lebih kepada mengajak masyarakat agar menjaga kapasitas sungai," ungkap Dicky.
 
Berkenaan dengan hadirnya aplikasi Flood Early Warning and Early Actions System (FEWEAS) yang diciptakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Dicky menilai bahwa aplikasi tersebut tidak semua dimiliki oleh seluruh wilayah di Indonesia.
 
"Aplikasi FEWEAS dibuat untuk mengantisipasi bencana banjir yang ditimbulkan oleh sungai Citarum. Tentu ini sangat bermanfaat," ujar Dicky.
 
Seperti diketahui, jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat terbilang tinggi yaitu sekitar 47 juta jiwa. Sehingga, pemerintah memprioritaskan mitigasi bencana yang disebabkan faktor cuaca, ujar Dicky. 
 
Menurut Dicky, dari 40 daerah aliran sungai yang ada di Indonesia, Citarum 
 
masih dihadapkan pada berbagai persoalan. Salah satunya bencana banjir yang sering terjadi di musim penghujan. "Melalui aplikasi ini akan berkontribusi banyak terutama dalam menurunkan resiko bencana,"imbuh Dicky.
 
Selain itu, guna menyelesaikan permasalahan Citarum, BPBD Jabar
 
 juga memiliki program menaikan kapasitas yakni meningkatkan kelembagaan, sumber daya manusia (SDM) dan peralatan; pengelolaan bencana dan manajemennya serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). 
 
Dia menyebutkan, dengan adanya aplikasi FEWAS tersebut, adalah sejalan dengan iptek yang digulirkan oleh BPBD Jabar. Pasalnya, peringatan dini merupakan bagian meminimalisir resiko bencana. 
 
"Kami merasa kabar gembira bagi semua dengan adanya aplikasi ini. Yang terpenting, setelah acara ini selesai kami akan menerapkan menjadi bagian dari iptek mengurangi bencana di Jawa Barat khususnya di sungai Citarum," pungkasnya.
Editor :
Sumber : jabarprov.go.id
- Dilihat 8964 Kali
Berita Terkait

0 Comments