Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 28/11/2017 11:30 WIB

Faisal Basri: Holding BUMN Hanya untuk Pemulus Berutang

Faisal Basri
Faisal Basri
JAKARTA_DAKTACOM: Ekonom Faisal Basri menilai rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk induk perusahaan (holding) BUMN hanya sebagai alat pemulus untuk menaikan kapasitas berutang.
 
"Saya pernah ngobrol-ngobrol juga dengan salah satu deputi Kementerian BUMN dia bilang supaya kapasitas berhutangnya naik," ungkap Faisal dalam acara Menakar Untung Rugi Holding BUMN, Jakarta, Senin  (27/11).
 
Menurutnya, keinginan berutang tersebut yang membuat proses penggabungan perusahaan milik negara itu sangat besar. Hal tersebut karena PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum sebagai Holding BUMN Tambang terkesan dipaksakan.
 
 
PT Inalum yang bergerak di bidang industri atau hilir Menurut Faisal tidak cocok menjadi induk holding perusahaan tambang untuk anak perusahannya, PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah dan PT Bukit Asam yang bergerak di hulu.
 
"Jadi bagaimana meng-holding-kan perusahaan alumunium dengan perusahaan tambang, jadi sinerginya di mana, nggak ada," tegasnya.
 
Selain itu menurut Faisal Pembentukan Holding ini dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap anak perusahaan PT Inalum yang tidak lagi menjadi BUMN.
 
"karena tidak dapat diawasi lagi oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak bisa diawasi oleh menteri keuangan karena dia statusnya anak perusahaan lewat inbreng saham," terang Faisal.
 
Dia menilai akan lebih cocok apabila PT Inalum bersinergi dengan perusahaan yang bergerak di hilir seperti industri pesawat dan industri mobil.
 
Sebelumnya seperti yang kita ketahui, tanggal 29 November 2017 mendatang, Holding BUMN tambang akan efektif berlaku setelah pengalihan saham pemerintah pada PT Bukit Asam, PT Antam Tbk, dan PT Timah ke PT Inalum rampung.
Editor :
Sumber : CNN Indonesia
- Dilihat 5001 Kali
Berita Terkait

0 Comments