Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Senin, 13/11/2017 07:45 WIB

PR Besar Menanti Dirjen Pajak Baru

Ilustrasi Kantor Pelayanan Pajak
Ilustrasi Kantor Pelayanan Pajak
JAKARTA_DAKTACOM: Calon pengganti Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak diharapkan bisa menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang ditinggalkan Ken Dwijugesteadi yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Desember 2017. 
 
Selain meningkatkan penerimaan negara yang jarang mencapai target, pengganti Ken juga diharapkan bisa menyelesaikan langkah reformasi pajak.
 
Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Melchias Markus Mekeng mengatakan, siapapun yang terpilih menjadi Dirjen Pajak baru, harus bisa mengejar target penerimaan negara melalui pajak seoptimal mungkin. "
 
Yang penting performance," ujarnya, baru-baru ini.
 
Kinerja penerimaan pajak sangat penting karena sudah bertahun-tahun target penerimaan pajak selalu gagal tercapai. Padahal, pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Pada tahun ini target pajak juga diperkirakan bakal gagal tercapai karena realisasi penerimaan pajak hingga akhir September 2017 baru Rp 770,7 triliun atau 60% dari target APBNP 2017 sebesar Rp 1.283,57 triliun.
 
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo berharap, selain target pajak, Dirjen Pajak baru juga menyelesaikan agenda reformasi perpajakan, membangun trust dari wajib pajak, serta membangun otoritas pajak yang kredibel dan profesional. Tantangan itu hanya bisa diatasi oleh pejabat yang handal dalam perpajakan, tapi juga punya jiwa leadership.
 
Seperti diketahui, ada tiga nama yang dikabarkan menjadi calon kuat Dirjen Pajak menggantikan Ken. Ketiga kandidat adalah Suryo Utomo, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak. Suryo berpengalaman dalam perpajakan karena memulai karier pegawai negeri sipil (PNS) di Ditjen Pajak tahun 1993. Sebelum menjadi staf ahli, Suryo adalah Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Ditjen Pajak, Direktur Perpajakan I, hingga Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing III.
 
Kandidat kedua adalan Awan Nurmawan Nuh, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak. Awan juga berpengalaman dalam perpajakan karena pernah menjadi Direktur Perpajakan I, Sekretaris Dirjen Pajak, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, serta Kepala Kanwil Pajak Jawa Tengah. Posisi staf ahli yang saat ini diduduki Awan adalah warisan Ken.
 
Calon terakhir adalah Hadiyanto yang saat ini menjabat Sekjen Kementerian Keuangan (Kemkeu). Hadiyanto sebelumnya adalah Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemkeu.
 
Terkait siapa calon Dirjen Pajak definitif, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanya berjanji untuk mencari yang terbaik untuk bisa menjalankan tugas.
Editor :
Sumber : kontan.co.id
- Dilihat 1481 Kali
Berita Terkait

0 Comments