Wawancara /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 19/05/2015 10:27 WIB

Hati-Hati Beras Palsu Beredar, Kenali Perbedaannya

Dewi Nuriza, Melaporkan Adanya Beras Palsu Pada Akun Instagram Radio Dakta
Dewi Nuriza, Melaporkan Adanya Beras Palsu Pada Akun Instagram Radio Dakta
Telah ditemukannya beras palsu di daerah Perumahan Mutiara Gading Timur, Bekasi Timur pagi hari tadi, Senin (18/05/15). Beras Tersebut diketahui oleh salah satu pegang bubur ayam dan nasi uduk.
 
Seperti apakah jenis dan warna beras tersebut? Adakah perbedaan logis, yang mampu membuktikan bahwa beras-beras yang beredar dipasaran asli atau palsu.
 
Berikut Ini Ulfiana Larasati dari Dakta akan mewawancarai salah satu pedagang makanan, Dewi Nuriza di Perumahan Mutiara Gading Timur, Bekasi Timur dalam info rekan Dakta.   
 
Ulfiana Larasati: Bagaimana ibu mengetahui adanya beras palsu?
 
Dewi Nuriza: Saat saya hendak berdagang nasi uduk dan bubur ayam, pertama saya masak bubur ayam, setelah matang buburnya agak beda dari yang biasa saya masak, kalau biasa beras yang saya masak menjadi bubur hasilnya bagus menyatu semua dengan beras lainnya karena saya menggunakan beras pulen, tapi kali ini berasnya itu terpisah dengan air, hasilnya beras tersebut mengendap di bawah dan saat proses penghancuran pun berbeda, antara beras asli dan beras palsu, butirannya itu terlihat seperti plastik sintetis, saat saya pegang terasa sekali kasar kemudian harumnya itu berbeda.
 
Ulfiana Larasati: Kapan ibu mendapati beras palsu ini?
 
Dewi Nuriza: Beberapa hari lalu saya membeli beras dan saat saya masak, di situ saya baru tahu kalau itu beras palsu. Kondisi beras saat belum dimasak sama saja dengan beras yang lainnya.
 
Ulfiana Larasati: Kalau dilihat dari segi warna, bagaimana beras palsu tersebut?               
 
Dewi Nuriza: Dari segi warna, tentu mirip beras asli, saya sadar itu saat saya selesai memasak beras tersebut. Tapi saya mencoba membedakan beras palsu dan asli, dan saya membedakan itu dengan detail. Kalau beras asli pastinya ada tanda putih di tengah-tengah beras, tapi kalau beras sintetis itu putih polos saja dan ukurannya pun agak panjang sedikit.
 
Ulfiana Larasati: Biasanya ibu membeli beras selalu ditempat yang sama atau berbeda-beda tempat? 
 
Dewi Nuriza: Tentu di tempat yang sama dan itu sudah jadi langganan saya.
 
Ulfiana Larasati: Berapa harga beras palsu itu?
 
Dewi Nuriza: Dari saya beli pertama kali harganya sama, yaitu Rp. 8.000 rupiah dengan jenis beras yang sama.
 
Ulfiana Larasati: Apakah ibu sudah melakukan komplain dengan penjual beras tersebut?
 
Dewi Nuriza: Sudah, tapi ia tidak tahu menahu. Yang pastinya saat saya komplani dengan pihak agen beras yang ada di pasar  itu, mereka hanya minta maaf karena tidak tau, lalu pihak mereka mengganti beras yang lain dan memberikannya pada saya. Tapi tetap, setelah saya masak hasilnya sama. Saya juga sudah mencoba menghubungi pihak terkait, seperti mengirim email ke BPOM, tapi belum ada tanggapan, karena ini berbahaya sekali kalau sampai dikonsumsi.
 
Ulfiana Larasati: Bisa tolong ibu berikan penjelasan lagi mengenai perbedaan jenis beras asli dan beras palsu.
 
Dewi Nuriza: Secara kasat mata tidak ada perbedaan dengan yang asli, tapi coba dilihat dari bentuknya kalau untuk beras biasa tidak terlalu ramping, namun kalau beras palsu agak ramping dan warnanya bening tidak ada guratan putih di tengah beras.                 
Editor :
Sumber : Ulfiana larasati
- Dilihat 5243 Kali
Berita Terkait

0 Comments