Kamis, 26/10/2017 07:30 WIB
Pemerintah Diminta Naikkan Harga Rokok Setinggi-tingginya
JAKARTA_DAKTACOM: Yayasan Lentera Anak menemukan bahwa industri rokok mempromosikan harga rokok terlalu murah sehingga mendorong angka perokok dari kalangan anak sekolah semakin meningkat.
Survei yang dilakukan oleh Yayasan Lentera Anak pada Mei -- Juni 2017 menunjukkan fakta bahwa 79,2% industri rokok mengiklankan harga rokok berkisar Rp600 -- Rp1.000 per batang.
Bahkan, 3% dari industri rokok tersebut menjualnya dengan harga di bawah Rp600 per batang.
Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan promosi harga rokok murah dilakukan secara masif.
Sekitar 80,2% promosi yang dilakukan industri rokok adalah dengan mencantumkan harga rokok. Sebagian besar mempromosikan harga rokok per batang.
"Promosi dengan mencantumkan harga rokok murah merupakan strategi hard selling untuk memengaruhi anak segera mengambil keputusan untuk membeli rokok," katanya, Rabu (25/10).
Prevalensi perokok anak di Indonesia menunjukkan angka yang terus meningkat. Usia pertama kali merokok yang paling tinggi adalah kelompok usia 15-19 tahun.
Namun, kecenderungan ini mulai bergeser ke usia lebih muda, yaitu kelompok usia 10-14 tahun di mana hanya dalam waktu kurang dari 20 tahun, trennya meningkat dua kali lipat.
"Kami mendesak pemerintah untuk menaikkan harga rokok setinggi-tingginya sampai tidak lagi terjangkau oleh anak-anak melalui kebijakan cukai, melarang penjualan rokok secara batangan dan melarang kemasan rokok kurang dari 20 batang," tutur Lisda.
Editor | : | |
Sumber | : | bisnis.com |
- Mitra Keluraga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
- Tak Banyak yang Tahu, Puasa Ternyata Juga Bawa Manfaat Untuk Penderita Stroke
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, Eka Hospital Bekasi Kenalkan Layanan Hemodialisa
- Solusi Komprehensif Perkembangan Anak, Eka Hospital Bekasi Hadirkan Klinik Child Development Center
- Mengenal Pengobatan Melalui ECIRS, Pada Kasus Batu Ginjal Kompleks
- Netty Prasetiyani : Cegah Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas agar Indonesia Kuat
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- SGM Eksplor Hadirkan Festival Anak Generasi Maju di Kota Bekasi
- BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- PT. Andalan Furnindo Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Segara Makmur, Tarumajaya
- Akselerasi Percepatan Viral Load dalam Penanganan HIV
- Peduli Diabetes, RS Siloam Sentosa Bekasi Timur Gelar Senam Hingga Seminar Kesehatan
- Kenali Bahaya Penyakit DBD dan Penanganannya
0 Comments