Pilkada Serentak /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 20/10/2017 06:45 WIB

PMP-SIKOM: La Nyalla Berpeluang Jadi Gubernur Jatim

la nyalla mattalitti 1
la nyalla mattalitti 1
JAKARTA_DAKTACOM: Persatuan Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi (PMP-SIKOM) melakukan penelitian terhadap masyarakat Jawa Timur dengan tema "Memotret Elektabilitas Bakal Calon Gubernur Jawa Timur".
 
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 4-14 Oktober 2017 di seluruh Kabupaten dan Kota Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode deskriptif (Descriptive Research) yaitu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa jelang pemilihan Gubernur Jawa Timur.
 
"Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran tentang pilihan masyarakat Jawa Timur terhadap tokoh-tokoh yang sudah mengerucut kepada tiga nama bakal Calon Gubernur Jawa Timur yaitu Khofifah Indarparawansa (Menteri Sosial), Syaifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur), dan La Nyalla Mataliti (Ketua Kadin Jawa Timur)," kata G. Safaardi yang merupakan Ketua PMP-SIKOM kepada wartawan, pada Kamis (19/10).
 
Jumlah responden yang dilibatkan dalam survey ini sebanyak 1089 pemilih dari total sekitar 30 juta daftar pemilih tetap (DPT) dengan tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error -/+ 2,97%.
 
Dari 1089 responden, sebanyak sebanyak 62,1% yang mengetahui akan adanya Pilgub Jawa Timur pada tahun 2018, selebihnya 37,9% responden mengaku tidak mengetahuinya. Sementara 71,2% diantara yang mengetahui tersebut mengaku akan turut berpartisipasi memberikan hak suaranya.
 
"Artinya partisipasi pemilih hanya akan berkisar di 71,2% dari Daftar Pemilih, sementara 28,8% sisanya tidak ingin dan tidak tertarik berpartisipasi dalam Pilgub Jatim," katanya.
 
Dalam survei yang dilakukan terhadap 1089 responden provinsi Jawa Timur, kata dia, PMP-SIKOM menemukan bahwa semakin banyak masyarakat yang menilai politik uang dalam Pilkada sebagai hal yang tidak wajar.
 
“Persentase masyarakat yang menganggap tidak wajar perilaku membagikan uang atau barang pada calon pemilih dalam Pilkada sebanyak 69,3% dan sebanyak 30,7% menanggap hal ini wajar. Penilaian itu bahkan tampak pada lingkup keluarga. Jika dulu masyarakat menilai wajar saja orang tua yang membawa anaknya berkampanye untuk mendapat lebih banyak uang, sekarang tidak lagi," ujar dia.
 
Secara spontan, lanjut dia, mayoritas pemilih Jawa Timur yang masih belum memiliki pilihan ada sebanyak 39,2%. Lalu dari ketiga nama yang disodorkan, maka Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dipilih oleh 19,7% responden, kemudian La Nyalla Mattalitti sebesar 22,8%, dan Khofifah Indarparawansa 18,3%.
 
"Dalam simulasi semi terbuka dengan nama La Nyalla masih unggul dipilih sebanyak 25,9%, Gus Ipul dipilih sebanyak 23,4%, kemudian Khofifah 20,1%, sementara untuk swing voters mencapai 30,6%," katanya lagi. 
 
Selisih dukungan pada tiga besar nama relatif konstan, masing-masing sekitar 3%. Dengan demikian, ketiga calon Gubernur yang diuji dalam survey ini memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur. Sebab masih Ada swing voter sebanyak 30,6%.
 
"Tinggal bagaimana nanti mesin partai, ormas pendukung dan relawan bekerja maksimal untuk mengambil suara dari para swing voters ini," tuturnya.
 
Namun menurutnya, ada catatan untuk Gus Ipul sebagai petahana akan jauh lebih berat untuk menaikan tingkat elektabilitas. Sebab elektabilitas Gus Ipul berhubungan dengan kinerja Pemprov Jatim yang membuat 69,3% responden mengatakan tidak puas atas kinerjanya.
 
"Sementara untuk Khofifah, kekalahan dua kali dalam Pilgub lalu juga menjadi problem untuk meningkatkan elektabilitasnya. Sebab pandangan publik terhadap Khofifah dianggap terlalu terobsesi pada jabatan dan tidak konsisten dengan tugasnya sebagai Menteri Sosial untuk menyelesaikan tugas sampai masa jabatannya berakhir," katanya.
 
Sedangkan peluang La Nyalla, ujar dia, jauh lebih besar untuk meningkatkan elektabilitasnya karena masyarakat Jatim lebih menginginkan perbaikan ekonomi, sementara latar belakangnya adalah seorang pengusaha sukses yang menjabat sebagai Ketua Kadin Jatim.
Reporter :
Editor :
- Dilihat 694 Kali
Berita Terkait

0 Comments