Pilkada Serentak /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 15/10/2017 17:17 WIB

Panas Pilgub Jatim, Gus Ipul-Khofifah Bersaing Ketat, La Nyalla Masih Favorit

Pilgub Jatim
Pilgub Jatim
JAKARTA - Para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 selain beradu visi dan program, tentunya juga akan berebut suara. Menariknya, Jawa Timur adalah Provinsi yang dikenal agamis dan sebagian besar masyarakatnya sangat loyal terhadap ulama. Di Jawa Timur salah satu ormas dengan basis massa terbesar yang bakal jadi rebutan para calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah warga dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi sosok Syaifullah Yusuf yang digadang-gadang bakal diusung PKB dan Khofifiah yang notabene Ketua Muslimat NU, secara otomatis akan berebut suara dari warga Nahdhiyin.
 
Untuk mengetahui sejauh mana antusias masyarakat khususnya warga NU dalam menentukan pilihan calon pemimpin Jawa Timur, Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LJSI) untuk kali keduanya menggelar survei untuk menakar keterpilihan para tokoh bakal calon Gubernur Jawa Timur, yang kian ramai menjadi buah bibir masyarakat.
 
Survey ini digelar sejak 28 September sampai 8 Oktober 2017 dengan mengusung tema "Siapa Tokoh Yang Dipilih sebagai Gubernur Jawa Timur 2018-2023" ini diadakan di 29 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Timur dengan metode wawancara tatap muka langsung dengan warga Jawa Timur yang memiliki hak pilih. Sampel responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling, sementara margin of error kurang lebih sebesar 2,3% dengan tingkat kepercayaannya sebesar 95%.
 
Dan hasilnya sangat mengejutkan, dari 1.816 responden yang merupakan warga Nadliyin, ternyata 1.352 atau 74,4% responden dalam jawaban survei yang memilih Syaifullah Yusuf dan Khofiffah hanya 35,7% saja atau sebanyak 650 respoden dari 1816 responden.
 
Artinya suara kaum Nadliyin Jawa Timur sudah terpecah dan sebagian lebih condong ke sosok La Nyalla Matalliti. Dari hasil penilaian para tokoh oleh masyarakat Jawa Timur juga menunjukan, rata-rata lebih menginginkan Gubernur yang punya kompentensi untuk bisa meyelesaikan masalah ekonomi dan kesejahteraan. Jawaban responden sebanyak 48,3% menginginkan Gubernur baru yang bisa menciptakan lapangan kerja baik itu di kota maupun di desa. Kemudian 29,3% responden menginginkan sosok Gubernur yang mampu menarik investor ke Jawa Timur, dan 22,4% responden menginginkan sosok yang mampu menggerakan ekonomi pedesaan.
 
"Fakta lainnya, ternyata dari 1.816 responden hanya 67,6% yang mengetahui akan adanya Pemilihan Gubenur Jawa Timur pada Juni 2018. Sementara sisanya sebanyak 32,3% responden sama sekali tidak tahu akan adanya Pilgub pada tahun depan, tentu saja hasil survei ini menunjukkan kalau KPU mulai bekerja karena saat Survei pertama LJSI baru 57,3% warga jawa Timur yang tahu akan adanya Pilgub," ujar Direktur LJSI, Fahrurizal FAN melalui siaran persnya, Minggu (15/10/2017).
 
Sementara itu, ketika responden diminta untuk menilai tingkat kompetensi para tokoh yang diuji dalam survey kali ini, hasilnya nama La Nyalla Mataliti meraih 88,6%, ia dianggap sebagai tokoh yang memiliki kompentensi sebagai Gubernur dan bisa menyelesaikan masalah-masalah di Jawa Timur. Sementara sosok Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul hanya menempati posisi kedua dengan 71,6% suara responden, disusul Tri Rismaharini 68,9%, Khofifah Indar Parawansa 68,7%, dan Abdullah Azwar Anas 67,6%.
 
"La Nyalla dianggap mampu menyelesaikan masalah, terutama pada perbaikan ekonomi masyarakat ,iklim investasi di JawaTimur, serta masalah peningkatan sektor pertanian di Jawa Timur dengan segudang pengalaman sebagai pengusaha dan pembina ormas di JawaTimur. Sementara untuk tingkat akseptabilitas, La Nyalla juga mendapatkan suara paling tinggi, yakni 86,4% dari 1.816 responden. Dimana warga sangat menerima La Nyalla sebagai Gubernur dan ini menunjukkan hubungan yang sangat linear dengan jawaban responden yang menerimanya berdasarkan kemampuan ketokohan sebanyak 88,3%, kesamaan etnik, suku dengan tokoh 15,3% dan kesamaan agama 56,3%. Sementara kesamaan gender dengan tokoh calon Gubernur 16,3%," tandasnya.
 
Dari tingkat kompentensi dan akseptabilitas para tokoh tersebut, pada akhirnya ketika responden ditanyakan siapa yang akan dipilih saat pemilihan Gubernur mendatang. Maka data survey menjawab 28,2% memilih La Nyalla Mataliti.
Sementara hanya 21,7% memilih Syaifullah Yusuf, Tri Rismaharini 15,8% dan Khofifah Indar Parawansa 14,1%. 
Reporter :
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 1143 Kali
Berita Terkait

0 Comments