Nasional /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 30/09/2017 10:01 WIB

Abdillah Onim Suarakan Nasib Warga Palestina di Radio Dakta

Bang Onim 10
Bang Onim 10

BEKASI_DAKTACOM: Sudah lebih dari 70 tahun Israel menjajah Palestina. Saat ini warga Palestina yang berada di Gaza mengalami krisis listrik dan krisis obat-obatan. Abdillah Onim aktivis kemanusiaan Indonesia di Palestina memaparkan hal itu dalam talk show Obrolan Pagi di Radio Dakta (30/9). "Gaza masih diblokade oleh Yahudi. Krisis listrik dan obat-obatan ini sangat berdampak kepada anak-anak di Palestina," imbuhnya.


"Di Gaza ada sekira 2 juta jiwa, dan 80 persen masih hidup dalam kemiskinan. Hal ini yang kurang diekspose oleh media. Kondisi di Palestina bukan hanya tanggung jawab kita sebagai muslim, tapi juga tanggung jawab umat lainnya seperti umat Kristiani," terang Abdillah Onim.


Abdillah Onim bersama relawan lainnya telah banyak melakukan aktivitas sosial kemanusiaan seperti buka puasa bersama dengan para janda dan anak yatim, pendistribusian air minum, dan pengobatan gratis bersama Daarul Qur'an Indonesia pimpinan Ustadz Yusuf Mansur. "Di Gaza memang ada beberapa NGO tapi yang concern mengadakan program pemberdayaan pembibitan hafidz Qur'an adalah Ustadz Yusuf Mansur melalui Daarul Qur'an Indonesia, yang saat ini ada 240 santri".

"Sebagian besar penderitaan rakyat Palestina memang dari Yahudi, tapi selain itu juga dari konflik faksi-faksi. Faksi selalu gontok-gontokan. NGO memberikan dukungan, tapi kami juga ingin agar konflik faksi ini dihentikan. Kita sebagai nergara donor tetap concern membantu rakyat Palestina, kita punya peran besar memberikan nasihat kepada faksi, Alhamdulillah 3 tahun terakhir mereka (faksi-faksi) sudah mulai sadar bahwa tidak akan ada kemerdekaan tanpa faksi-faksi ini bersatu", tegas Onim.


Ketidakadilan dalam pemberian bantuan juga kerap terjadi. Bantuan yang diberikan tidak bisa dinikmati oleh semua warga Gaza, ada bantuan yang hanya bisa dinikmati warga faksi Hamas saja dan sebalikanya hanya bisa dinikmati warga faksi Fatah. "Saya membawa bendera merah putih Indonesia, kedatangan saya ke Gaza sebagai muslim, bukan untuk faksi tertentu, tapi untuk rakyat Palestina. Di Palestina banyak afiliasi-afiliasi. Banyak yang terkecoh dan akhirnya terpecah-belah, tapi sebenarnya rakyat sudah bosan dengan afiliasi ini itu".


Pasca peperangan tahun 2015, Abdillah Onim mendirikan Kantor Berita Suara Palestina. "Saya ingin memasok berita dari sana (Palestina), karena informasi yang berkembang di dunia ada yang simpang siur, sehingga fokus saya ke Palestina dan Masjidil Aqsha", terangnya. Selama 3 tahun sekali ada 28.000 lulusan di Palestina dan mereka sangat sedikit memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. "Atas dasar itu lah akhirnya tercetus menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka. Jadi kalian yang mengelola sendiri, kita hanya memantau saja. Kami juga tidak hanya fokus pada bantuan yang sifatnya insiden, tapi juga memanfaatkan keterampilan masyarakat Palestina. Mereka itu pintar berdagang, pintar berpolitik, bahkan ada warga Palestina yang bekerja di NASA".


Onim menambahkan, "Bantuan yang saat ini paling dibutuhkan adalah do'a, dukungan moril, obat-obatan, bensin, sembako, perlengkapan sekolah dan makanan. Kami rutin komunikasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina, diantaranya memberikan 500 paket perlengkapan sekolah untuk anak yatim dan anak-anak di Gaza yang masih hidup di bawah garis kemiskinan".


"Rencana saya, setelah istri melahirkan, lalu 7 atau 8 bulan kemudian saya akan kembali ke Palestina dan akan membuat pabrik air minum, karena 97 persen kandungan air minum di Gaza airnya berwarna coklat mengandung zat beracun, Israel menukar air dengan limbah. Lalu bekerjasama dengan pemerintah Palestina untuk mendirikan rumah sakit khusus ibu dan anak, serta mendirikan asrama bagi anak yatim, mereka akan kita sekolahkan sampai lulus tingkat SMA", pungkas Onim.


Bagi Rekan Dakta yang ingin mengetahui kondisi terkini di Palestina atau ingin memberikan donasi, bisa menghubungi Abdillah Onim 0813-8400-9418 (WhatsApp), Facebook Twitter @Abdillahonim, Instagram @bangonim, atau klik www.suarapalestina.com

Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1232 Kali
Berita Terkait

0 Comments