CIKARANG_DAKTACOM: Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi,menemukan tumpukan alat kontrasepsi yang belum digunakan peserta Keluarga Berenca.

Menumpuknya alat kontrasepsi itu mengundang kecurigaan Komisi IV DPRD, gagalnya program Keluarga Berencana (KB) di kabupaten Bekasi. Yang lebih berbahaya jika alat kontrasepsi itu diperjualbelikan dan jatuh letangan yang belum suami istri.

"Kalau KB berjalan dengan baik, tak mungkin ditemukan tumpukan alat kontrasepsi di puskesma-puskemas." kata Dede Iswadi, dari komisi IV DPRD, kepada dakta.com, Selasa (12/5/15).


Menurut Dede Iswandi, komisi IV menemukan puluhan dus alat kontrasepsi yang masih disimpan di puskesmas, diantaranya di puskesmas Cikarang Utara, Tambelang, Karangbahagia dan beberapa Puskesmas lainnya.

Tidak didistribusikannya alat konstrasepsi menurut petugas puskesmas disebabkan personil di Puskesmas. Padahal menurut Dede Iswandi di dinas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memiliki penyuluh.

"Boleh jadi cepatnya pertumbuhan penduduk di kabupaten Bekasi karena program KB gagal. Hal ini seharusnya menjadi perhatian, dinas terkait. Terutama laju pertumbuhan dari tahun ke tahun.


Dede menambahkan alat kontrasepsi yang disimpan di puskesmas itu merupakan bantuan dari APBN 2014, oleh sebab itu perlu disalurkan secepatnya agar tidak kadaluarsa.

Selain itu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana diminta terus mengencarkan kegiatan keluarga berencana agar dapat mencegah pertumbuhan penduduk yang setiap tahun makin meningkat.