Tahun 2017, Indonesia Masih Berjuang Lawan Malaria
JAKARTA_DAKTACOM: Menuju Malaria Free Asia Pasicif di tahun 2030, ternyata malaria masih jadi ancaman di dunia, terutama di Indonesia. Tahun 2015, sebanyak 438 ribu orang meninggal karena malaria dan 3,2 juta orang memiliki risiko terjangkit malaria di seluruh dunia.
Hal ini disampaikan oleh Ric Price, Profesor pengobatan tropis dari University of Oxford, saat acara 6th Eijkman International Conference, Selasa (1/8/2017), Pegangsaan Timur, Jakarta.
Meskipun seluruh dunia telah mengalami penurunan angka malaria yang cukup baik, namun dari total penyebarannya India dan Indonesia masih menjadi negara dengan ancaman malaria yang mengundang perhatian di antara negara Asia lainnya.
Menurut Prof Price, halangan terbesar dari pengobatan malaria di berbagai negara seperti Indonesia adalah keterbatasan akses untuk mendapatkan pengobatan seperti misalnya yang terjadi di Papua.
Selain itu, kurangnya kualitas obat yang ada membuat pengobatan untuk penyakit ini masih kurang baik. "Bahkan ada obat palsu, harus dipastikan obat yang diberikan berkualitas," ujar Prof Price.
Ditambah kontrol yang dilakukan untuk mencegah penyebaran parasit malaria plasmodium vivax dengan kelambu dan obat semprot dinilai masih kurang efektif. Dari segi diagnosis penyakit malaria pun menurut Prof Price masih dilakukan dengan kurang baik.
Din Syafruddin dari Eijkman Institute for Molecular Biology, berkomentar pencegahan untuk malaria sendiri memang sudah menjadi isu yang penting bagi Indonesia. Pembasmi nyamuk yang menjadi penyebar malaria sebetulnya sudah banyak dijual dipasaran "tapi kami masih sedang melakukan pengembangan formula," tuturnya.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | detikHealth |
- Jahe Merah Minuman Herbal Menjaga Imunitas
- Tingkatkan Imunitas Hadapi Covid, Ustaz Fadlan Garamatan Perkenalkan Terapi Woukouf
- Ridwan Kamil Nilai Kota Bekasi Patuh Menerapkan Prokes
- Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Belum Usai, Kok BPOM Sudah Kasih Izin?
- Besok, 7 Daerah di Jawa Barat Mulai Vaksinasi. Termasuk Kota Bekasi
- Besok, Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac
- BPOM Restui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
- Ini Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China
- Anies Ungkap Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi
- MUI Pusat Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci
- Ibu Hamil Terpapar Covid 19, Ini Penjelasan Mitra Keluarga Bekasi
- 67 Kasus Positif Baru di Klaster Keluarga DKI Usai Libur Panjang 2020
- Ridwan Kamil Intruksikan, Pekan Ini Bupati dan Wali Kota Gelar Simulasi Vaksinasi Covid
- DKI Jakarta Tambah 3 RS Rujukan, Antisipasi Lonjakan Pasien Covid
- RS Penuh, Pemerintah Diminta Siapkan Opsi Seleksi Pasien ICU
0 Comments